4 Mitos Masker di Era Pandemi COVID-19 yang Wajib Kamu Ketahui

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jakarta – Masker wajah kesehatan sekarang ini menjadi item yang wajib dimiliki semua orang saat ini. Sakit maupun tidak, semua orang wajib memakainya karena ini merupakan bagian dari protokol kesehatan untuk memutus penyebaran virus corona yang masih melanda Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masker bedah atau masker medis lebih diutamakan untuk tenaga medis, orang sakit, atau perawat orang sakit. 

Sementara bagi orang sehat, kamu dianjurkan mengenakan masker kain tiga lapis untuk melindungi diri dari virus corona atau biang penyakit saluran pernapasan lainnya. Selain mengenakan masker dan rajin menjaga kebersihan tangan, setiap orang juga wajib menjaga jarak aman minimal satu meter dari orang lain demi mencegah penularan Covid-19.

Meski peraturannya sudah jelas, banyak yang masih terjebak dalam kebingungan mengenai informasi masker wajah ini. Berikut mitos masker kesehatan yang perlu di ketahui dilansir dari Bustle, Selasa (21/7/2020).

 

Baca juga5 Manfaat Detoks Media Sosial, Bisa Buat Lebih Bahagia

 

1.    Semua orang wajib menggunakan masker N95 atau masker bedah
Akibat pandemi COVID-19 ini, kamu jadi mengenal jenis-jenis masker untuk perlindungan. Salah satu yang paling efektif dan paling disarankan adalah masker bedah dan masker N95. Keduanya merupakan masker yang digunakan oleh petugas kesehatan, seperti dokter dan suster. Memang, masker ini dapat melindungi lebih baik ketimbang masker kain. 

Namun karena kebutuhan yang meningkat, alangkah baiknya untuk mendahulukan orang-orang membutuhkan masker jenis ini. Sebab merekalah yang berhadapan langsung dengan virus ini, menjadikan mereka lebih rentan tertular Covid-19 daripada kalangan lainnya. Sebagai gantinya, kamu dapat mengenakan masker dari bahan lainnya seperti kain, scuba, dan sejenisnya.

 

2.    Masker wajah melindungi dari virus corona dengan ampuh
Faktanya, bahkan masker tipe N95 tidak dapat melindungi 100% dirimu dari virus corona. Masker kesehatan tidak dapat menyaring partikel kecil yang terdapat dalam cairan yang dihembuskan ke luar hidung, yang dapat membuatmu sakit. Manfaat utama penggunaan masker wajah adalah untuk menghentikan orang-orang tanpa gejala atau baru saja positif COVID-19 dari menyebarkan bakteri. 

Masker kesehatan mencegah cairan dari pernapasanmu mengenai orang lain, baik di rumah maupun di tempat umum. Memang masker tidak dapat memberikan perlindungan utuh untukmu dari orang lain. Tapi dengan mengenakan masker, kamu melindungi orang-orang di sekitarmu dari kamu. 

 

Baca juga4 Cara Efektif agar Cepat Tertidur, Mudah Dipraktikkan

 

3.    Kamu dapat mengunakan semua jenis masker berkali-kali
Jika menggunakan masker bedah, kamu tidak dapat menggunakannya lebih dari sekali. Meski sudah menyimpannya dengan rapi dan di tempat yang bersih, kamu harus membuangnya setelah memakainya. Bahkan, kamu harus mencuci tanganmu setelah membuang masker tersebut. 

Jenis masker yang dapat digunakan berkali-kali adalah masker kain. Namun, kamu tidak dapat memakainya sembarangan. Segera setelah memakainya, kamu harus melepaskannya dari wajah dan mencucinya dengan air hangat atau panas dan sabun. Kamu tidak dapat melepaskannya, lalu memakainya lagi tanpa mencucinya.

 

4.    Tak perlu jaga jarak kalau sudah pakai masker
Jangan keliru. Sekalipun sudah pakai masker, bukan berarti kamu dapat mengurangi jarak fisikmu dengan orang di sekitarmu. Seenggaknya, jaga jarak dengan orang di sekelilingmu 1 meter. Ahli kesehatan mengatakan pembatasan sosial ini adalah untuk protokol kesehatan yang harus dilakukan.

Memakai masker bukan berarti kamu dapat melewatkan mencuci tangan atau tips kebersihan lainnya. Bukan berarti kamu dapat berkumpul bersama teman dekat seperti sebelum terjadi pandemi. Kamu tetap harus menjaga jarak, dan mengenakan masker wajah adalah salah satu bagian dari protokol kesehatan yang wajib dilakukan.

Komentar

250 Karakter tersisa