Yayasan Konservasi Temukan Sampah Kiriman di Wakatobi

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Wakatobi - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menemukan berbagai macam jenis sampah di Pantai Huntete, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara merupakan kiriman dari berbagai daerah bahkan negara tetangga. Temuan tersebut berdasarkan hasil kajian di lapangan.

"Kiriman sampah dari laut itu datang dari Lampung, Lombok, Jawa, Ambon, Maluku hingga negara tetangga di antaranya Malaysia dan Vietnam," kata Stakeholder Engagement Coordinator YKAN La ode Arifudin di Wakatobi, Sabtu, 29 Februari 2020. 

 

Baca juga: Anggarkan Rp 7,986 Miliar, Disdik Riau Siap Bayar 3.630 Guru Honorer

 

Kajian lapangan tersebut dimulai pada Agustus 2018. Namun, pengambilan sampel baru dilakukan pada September 2018 atau saat musim angin Timur. Selanjutnya sampel kembali diambil pada rentang waktu Oktober hingga November mewakili musim angin peralihan.

"Desember 2018 hingga Januari 2019 merupakan pengambilan sampel saat musim angin Barat," ujarnya.

Berdasarkan kajian itu, YKAN menemukan bahwa sampah kiriman tersebut paling dominan terjadi saat musim angin peralihan. Volume sampah di pesisir mencapai 444 kilogram. Sedangkan pada musim angin Barat, volume sampah mencapai 259 kilogram dan 230 kilogram saat angin musim Timur.

"Secara keseluruhan total 933 kilogram sampah pesisir atau sekitar 51 persen," ujar dia.

 

Baca juga: Menteri Bintang: Kampung Ramah Anak Meningkatkan Hal Positif Pada Anak

 

Selain itu, pada periode yang sama YKAN juga menghitung volume sampah rumah tangga di daerah tersebut sebanyak 923 kilogram atau setara 49 persen. Artinya, kaga La Ode Arifudin, sampah kiriman lebih dominan dibandingkan dari masyarakat setempat. 

Ia mengatakan pada saat musim angin Barat, sampah datang dari arah Pulau Jawa, Kalimantan dan dari arah Barat Wakatobi. Kemudian saat musim angin Timur sampah kiriman datang dari arah Ambon serta sejumlah daerah Indonesia bagian Timur lainnya.

Penyelesaian masalah atau pengelolaan sampah di Taman Nasional Wakatobi tidak bisa hanya melibatkan satu pihak saja. Karena sampah tersebut datang dari berbagai wilayah sehingga butuh penanganan secara komprehensif.

"Harus banyak pihak. YKAN sendiri cukup berperan dalam membantu penanganan masalah sampah terutama sampah plastik," katanya.

 

Baca juga: Bupati Manjakan Pemenang Sains Liburan ke Singapura

 

Upaya-upaya yang dilakukan yayasan itu diantaranya edukasi kepada masyarakat dengan cara memungut, memilah sampah organik dan anorganik termasuk membuat Bank Sampah.

Bahkan, kata dia, yayasan juga bekerja sama dengan SD Negeri Kulati untuk mengedukasi anak-anak didik tentang bahaya ancaman kerusakan lingkungan akibat sampah.

Komentar

250 Karakter tersisa