Sukacita Guru Penggerak Kabupaten Dengan "Sang Ayah" Ditjen PAUD Dikdasmen

 

NewsShoolmedia Sumedang  — Pertemuan antara 119 Guru Penggerak di Kabupaten Sumedang yang sebagian besar telah menjadi Kepala Sekolah dengan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek seperti menjadi perjumpaan antara “sang buah hati” dengan “sang ayah”. 

 

Pertemuan indah “keluarga besar” insan pendidikan nasional seperti ini yang menjadi agenda rutin Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen menjadi tambahan energi dan semangat baru bagi seluruh ekosistem pendidikan di Kabupaten/Kota yang memiliki harapan besar untuk terwujudnya transformasi pendidikan di daerahnya. 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Iwan Syahril menemui para guru penggerak di Kabupaten Sumedang, Kamis (8/9). Kunjungan kerja Dirjen PAUD Dikdasmen ini guna mewujudkan ekosistem pendidikan yang berdaya saing dan menciptakan pembelajaran yang berkualitas. 

Sebelum bertemu guru penggerak, Ditjen PAUD Dikdasmen berkunjung selama tiga jam ke SMP Negeri 1 Cimalaka Sumedang. Dengan penuh keakraban, Ditjen PAUD Dikdasmen berdiskusi dan memotivasi siswa dan guru di ruang kelas. Dengan antusias para murid mengikuti kuis berhadiah coklat bagi kelompok yang menjawab pertanyaan seputar butir-butir pengalaman Pancasila. 

Yang menarik, para siswa sebelum menjawab pertanyaan diminta memilih binatang kesayangan kelompoknya dan menirukan suara binatang tersebut. Kontan suara burung, harimau, kanguru, bintang laut dan Kuda memenuhi ruang kelas. Selama berada di SMP 1 Cimalaka, Dirjen PAUD Dikdasmen melihat dari dekat ruang Perpustaan,Pojok Baca, Ruang Studio dan Kantor Kepala Sekolah. 

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Cimalaka, Enung Titin Agustikawati menjelaskan budaya belajar dan berkolaborasi di sekolahnya menjadi kekuatan sekolah sehingga dengan penuh semangat kehadiran komunitas pembelajar terbentuk di sekolah yang melibatkan seluruh ekosistem pendidikan “Saya sengaja membuat ruang kelas di cat warna warni dan siswa bebas berekspresi melukis murah. Ini kami lombakan dan tiap lukisan memiliki tema masing-masing sesuai kesepakatan kelas,” ujarnya  

Guru Penggerak Angkatan 5, 7 dan 8

 

Setelah berkunjung ke SMP Negeri 1 Cimalaka, sebanyak 119 guru penggerak Kabupaten Sumedang dari angkatan 5, 7 dan 8 diundang oleh Dinas Pendidikan untuk menghadiri kunjungan kerja Dr. Iwan Syahril, Ph.D selaku Dirjen PAUD, Dikdasmen. Ruang pertemuan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang penuh dengan kantong kacang (bean bag) yang menjadi tempat duduk santai para guru dan kepala sekolah untuk menyampaikan kisah perjuangan yang mereka lakukan selama menjadi guru penggerak. 

Para guru penggerak sepertinya menyadari, setelah 9 bulan yang melelahkan menyelesaikan Program Guru Penggerak dan kini melakukan perjumpaan dengan sosok yang luar biasa dengan karakter yang kuat, gagasan segar dan keberpihakan kepada kami para guru penggerak membuat perjumpaan ini seolah menjadi pertemuan antara si buah hati yang sedang berada pondok dengan mendapat kunjungan dari sang ayah.

Kedatangan Dirjen PAUD DIKDASMEN seolah-olah jadi penggerek yang akan mengisi kembali energi penggerak. Dalam paparannya, suatu inovasi bagaikan kurva normal atau gentong awalnya sedikit, ditengah gemuk dan diakhir sedikit. Diawali dari peran guru penggerak yang hanya mengisi sekitar 20% diharapkan dapat menginvasi guru lainnya untuk bersama-sama bergerak meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid. 

Sedangkan 20% terakhir yaitu guru yang menolak perubahan terkait merdeka belajar. Label guru penggerak sudah melekat dalam b Program Guru Penggerak, suka tidak suka guru Penggerak menjadi garda terdepan disekolah untuk mengejawantahkan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara. 

Konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah pendidikan yang holistik, dimana murid atau peserta didik dibentuk menjadi insan yang berkembang secara utuh meliputi olah rasio, olah rasa, olah jiwa dan olah raga melalui proses pembelajaran dan lainnya yang berpusat pada murid dan dilaksanakan dalam suasana penuh keterbukaan, kebebasan, serta menyenangkan. 

Hal ini seiring dengan empat pilar pendidikan menurut UNESCO yaitu learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together. Bukan penghamba teknologi, dikit-dikit aplikasi. Mau mengajar buka aplikasi, mau mengases buka aplikasi. 

Guru penggerak seolah menjadi kuda balap yang harus lebih dulu sampai dan menginspirasi, bukan lagi kuda renggong yang melangkah gontai memikul beban administrasi. Murid-muridmu menanti dikelas merindukan kehadiran guru penggerak dalam menemukan potensi dan menuntun bakat minatnya, bukan menuntut kurikulum yang harus diselesaikan.

Kepada Guru dan Kepala Sekolah Penggerak, Ditjen PAUD Dikdasmen mengingatkan sebagai penggerak di lapangan, kolaborasi adalah kunci untuk terus mengembangkan diri. Penghargaan ini harus menjadi penyemangat bagi Sumedang untuk terus berprestasi dan mengimplementasikan Merdeka Belajar,” pungkasnya.

Dirjen PAUD Dikdasmen Iwan Syahril menyebutkan, Sumedang merupakan salah satu daerah yang memiliki komitmen yang tinggi dalam bidang pendidikan karena menjadi kabupaten dengan Guru Penggerak terbanyak, Sekolah Penggerak dan Pengajar Praktik terbanyak di Jawa Barat.  

"Capaian tersebut merupakan hasil dari kerja keras Pemda Kabupaten Sumedang dalam memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas pendidikan di wilayahnya," jelasnya.

 

Apresiasi Anugerah Merdeka Belajar 

Iwan Syahril pada kesempatan itu juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sumedang yang telah meraih dua penghargaan dalam acara Anugerah Merdeka Belajar bagi Pemerintah Daerah Tahun 2024. Pemkab Sumedang berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dari enam kategori, yakni kategori Transformasi Pembelajaran dan kategori Program Indonesia Pintar. 

"Sebagai penggerak di lapangan, harus terus berkolaborasi untuk terus meningkatkan kualitas diri dan penghargaan ini harus menjadi penyemangat agar Sumedang terus mengukir prestasi dan mengimplementasikan Merdeka Belajar," katanya.

Kedekatan emosional antara siswa, guru, kepala sekolah dan ekosistem pendidikan dengan sosok Ditjen PAUD Dikdasmen Dr Iwan Syahrir terlihat dalam kunjungan kerja yang dilakukan ke Kabupaten Sumedang hari ini. Siapa sangka para guru yang berulang tahun di Bulan Kemerdekaan ini mendapat tiga lagu darinya sambil bermain gitar. 

Sorak sorai, sukacita dan suasana mirip konser pun terjadi. Lebih dari 100 guru dan kepala sekolah Penggerak bernyanyi bersama tiga buah lagu setelah sebelumnya lebih dari 3 jam mendapat pencerahan, pengetahuan, penguatan dan tausiah yang bernas dari Dr Iwan Syahrir. 

Dan lagu Cantik milik Kahitna yang dinyanyikan bersama oleh para guru dan kepala sekolah diganti dengan suara keras secara bersamaan. "Sungguh Aku Sayang Kamu" sambil menunjuk si penyanyi yang menjadi bintang sore itu di Pendopo Kabupaten.”Terimakasih pak Dirjen untuk keseruan hari ini. Semoga sentiasa sehat dan terus menjadi inspirasi, teladan dan pioner perubahan,” ujar Enung Titin A, Kepala Sekolah SMP 1 Cimalaka Sumedang.

 

Peliput Eko Harsono 

 

Komentar

250 Karakter tersisa