Komitmen PDM-11 GSS Pulihkan Kesehatan Lingkungan Satuan Pendidikan di “Negeri Laskar Pelangi” Belitung

Schoolmedia News, Belitung — Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui PDM-11 Gerakan Sekolah Sehat (GSS) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen/PDM) memberikan perhatian besar terhadap pemenuhan hak kesehatan lingkungan satuan pendidikan di “negeri Laskar Pelangi” Belitung. 

 

Hal ini dilakukan guna melindungi siswa atau peserta didik diseluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Belitung dari dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari kesalahan pengelolaan sumber daya alam yang berdampak terhadap siswa. 

 

“Kondisi kesehatan lingkungan Satuan Pendidikan yang buruk akibat imbas dari aktivitas pertambangan liar di Kabupaten Belitung berdampak buruk bagi kesehatan peserta didik tentunya. Hal ini juga menjadi keprihatinan Bapak Dirjen PAUD Dikdasmen ketika melakukan kunjungan ke Belitung. Melalui Gerakan Sekolah Sehat upaya memulihkan kondisi Kesehatan Lingkungan satuan pendidikan menjadi perhatian kami,” ujar Supervisor PDM11 Gerakan Sekolah Sehat, I Nyoman Rudi Kurniawan dalam kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun Implementasi Gerakan Sekolah Sehat di Kabupaten Belitung, Jumat (12/7). 

 

Hadir dalam kegiatan Diskusi Terpumpun, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung, Drs Soebagyo, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Guritno Wahyu Widjanarko dan PIC PDM1, Dr. Nia Nurhasanah. Kegiatan diikuti oleh 100 peserta termasuk satuan pendidikan binaan Gerakan Sekolah Sehat yang ada di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur. 

 

 “Sewaktu saya masih usia sekolah dahulu, saya menjadi saksi rusaknya kawasan hutan tempat saya main dalam waktu singjat. Hal inu berdampak buruk bagi lingkungan sekolah kami. Siswa sekolah yang ada di dekat lokasi penambangan atau penggalian tambang kerap mengalami gangguan kesehatan. Pemulihan kesehatan lingkungan di satuan pendidikan membutuhkan kolaborasi dan komitmen kuat seluruh ekosistem pendidikan,” ujar Nyoman yang juga Direktur Sekolah Menengah Pertama.

 

Dijelaskan, Gerakan Sekolah Sehat (GSS) merupakan seruan sosial untuk mengajak semua pihak berpartisipasi dalam upaya peningkatan kesehatan sekolah dan kesehatan peserta didik secara terus menerus dan berkelanjutan. Sasaran Gerakan Sekolah Sehat adalah semua jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah yang meliputi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

 

“Harapan kita bersama, semua pihak dapat menyukseskan Gerakan Sekolah Sehat, juga membantu membudayakan gerakan ini agar warga satuan pendidikan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat secara

berkelanjutan. Dan pemulihan pembelajaran dapat berjalan secara tepat setelah Kondisi Kesehatan Lingkungannya terpenuhi,” tukasnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung, Soebagyo memberikan apresiasi setingginya kepada PDM-11 Gerakan Sekolah Sehat karena melaksanakan kegiatan didaerahnya. “Saya menyampaikan pesan Bapak Bupati Belitung yang berterimakasih atas dilaksanakannya kegiatan ini di tempat kami. Baru bulan lalu kami ke Jakarta beraudensi tentang program GSS ini,”:ujarnya.

 

Dikatakan, upaya mewujudkan sekolah sehat di lingkungan sekolah seluruh jenjang pendidikan harus melalui optimalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan didukung oleh lembaga pemerintah dan swasta. "Saya melihat masih ada sekolah atau madrasah yang menganggap masalah kesehatan peserta didik sebagai hal yang kurang penting, dilihat dari belum optimalnya pelaksanaan UKS dalam mengembangkan kebiasaan prilaku hidup bersih sehat bagi peserta didik. Terimakasih untu Kemendikbudristek melalui GSS untuk komitmennya," ujar Soebagyo. 

 

Sementara itu, Kepala BPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan Kegiatan diskusi Kelompok Terpumpun Implementasi Gerakan Sekolah Sehat di Kabupaten Belitung bertujuan untuk:

Meningkatkan pemahaman satuan pendidikan binaan tentang urgensi Sekolah Sehat dalam kaitannya dengan revitalisasi UKS melalui Gerakan Sekolah Sehat.

Memberikan pembekalan kepada satuan pendidikan binaan dalam mengimplementasikan Gerakan Sekolah Sehat dengan mengacu pada Pedoman GSS tahun 2024.

Meningkatkan kemampuan satuan pendidikan binaan dalam mengembangkan model-model implementasi Gerakan Sekolah Sehat yang efektif, kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan, sehingga dapat dijadikan bahan pengimbasan kepada satuan pendidikan lain.

Meningkatkan kemampuan satuan pendidikan binaan dalam melakukan pembiasaan 5 sehat (sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat ingkungan) secara berkelanjutan untuk mewujudkan budaya pola hidup bersih dan sehat.

 

Pada Tahun 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah meluncurkan Program Kampanye Sekolah Sehat (KSS) yang meliputi 3 Sehat yaitu (1) Sehat Bergizi (Pembiasaan konsumsi makanan sehat); (2) Sehat Fisik (Peningkatan aktivitas fisik secara rutin); (3) Sehat Imunisasi (Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)). 

 

Dengan adanya Program KSS ini diharapkan semua sekolah di Indonesia bisa menjadi sekolah sehat. Sekolah sehat adalah sekolah yang bersih, hijau, rindang, aman, dan nyaman, peserta didiknya sehat, aktif dan bugar, serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Program sekolah sehat merupakan program yang sangat strategis dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan berbasis satuan pendidikan. 

 

Pada tahun 2024 ini Kampanye Sekolah Sehat ditingkatkan menjadi Gerakan Sekolah Sehat dengan menambahkan menjadi 5 Sehat yang mencakup 5 (lima) kegiatan utama, yaitu: (1) Sehat Bergizi (Pembiasaan konsumsi makanan sehat); (2) Sehat Fisik (Peningkatan aktivitas fisik secara rutin); (3) Sehat Imunisasi (Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)); (4) Sehat Jiwa; dan (5) Sehat Lingkungan.

 

 

Peliput Eko Harsono dan Wisnu Aditya 

 

 

 

Komentar

250 Karakter tersisa