119 Guru Penggerak Kabupaten Sumedang Bersukacita Mendapat Penguatan Dari “Sang Ayah” Ditjen PAUD Dikdasmen

 

PAUDPEDIA — Pertemuan antara Guru Penggerak dengan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek seperti menjadi perjumpaan antara “sang buah hati” dengan “sang ayah”. Pertemuan yang indah terjadi yang menjadi energi baru bagi seluruh ekosistem pendidikan di Kabupaten/Kota yang memiliki harapan besar untuk terwujudnya transformasi pendidikan di daerahnya. 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Iwan Syahril menemui para guru penggerak di Kabupaten Sumedang, Kamis (8/9). Kunjungan kerja Dirjen PAUD Dikdasmen ini guna mewujudkan ekosistem pendidikan yang berdaya saing dan menciptakan pembelajaran yang berkualitas.

Sebanyak 119 guru penggerak kabupaten Sumedang dari angkatan 5, 7 dan 8 diundang oleh Dinas Pendidikan untuk menghadiri kunjungan kerja Dr. Iwan Syahril, Ph.D selaku Dirjen PAUD, Dikdasmen. 

Para guru penggerak sepertinya menyadari, setelah 9 bulan yang melelahkan menyelesaikan Program Guru Penggerak dan kini melakukan perjumpaan dengan sosok yang luar biasa dengan karakter yang kuat, gagasan segar dan keberpihakan kepada kami para guru penggerak membuat perjumpaan ini seolah menjadi pertemuan antara si buah hati yang sedang berada pondok dengan mendapat kunjungan dari sang ayah.

Kedatangan Dirjen PAUD DIKDASMEN seolah-olah jadi penggerek yang akan mengisi kembali energi penggerak. Dalam paparannya, suatu inovasi bagaikan kurva normal atau gentong awalnya sedikit, ditengah gemuk dan diakhir sedikit. Diawali dari peran guru penggerak yang hanya mengisi sekitar 20% diharapkan dapat menginvasi guru lainnya untuk bersama-sama bergerak meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid. 

Sedangkan 20% terakhir yaitu guru yang menolak perubahan terkait merdeka belajar. Label guru penggerak sudah melekat dalam baju PGP, suka tidak suka guru Penggerak menjadi garda terdepan disekolah untuk mengejawantahkan konsep pendidikan KHD. Bukan penghamba teknologi, dikit-dikit aplikasi. Mau mengajar buka aplikasi, mau mengases buka aplikasi. 

Guru penggerak seolah menjadi kuda balap yang harus lebih dulu sampai dan menginspirasi, bukan lagi kuda renggong yang melangkah gontai memikul beban administrasi. Murid-muridmu menanti dikelas merindukan kehadiran guru penggerak dalam menemukan potensi dan menuntun bakat minatnya, bukan menuntut kurikulum yang harus diselesaikan.

Kepada Guru dan Kepala Sekolah Penggerak, Ditjen PAUD Dikdasmen mengingatkan sebagai penggerak di lapangan, kolaborasi adalah kunci untuk terus mengembangkan diri. Penghargaan ini harus menjadi penyemangat bagi Sumedang untuk terus berprestasi dan mengimplementasikan Merdeka Belajar,” pungkasnya.

Dirjen PAUD Dikdasmen Iwan Syahril menyebutkan, Sumedang merupakan salah satu daerah yang memiliki komitmen yang tinggi dalam bidang pendidikan karena menjadi kabupaten dengan Guru Penggerak terbanyak, Sekolah Penggerak dan Pengajar Praktik terbanyak di Jawa Barat.  

"Capaian tersebut merupakan hasil dari kerja keras Pemda Kabupaten Sumedang dalam memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas pendidikan di wilayahnya," jelasnya.

Iwan juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sumedang yang telah meraih dua penghargaan dalam acara Anugerah Merdeka Belajar bagi Pemerintah Daerah Tahun 2024. Pemkab Sumedang berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dari enam kategori, yakni kategori Transformasi Pembelajaran dan kategori Program Indonesia Pintar. 

"Sebagai penggerak di lapangan, harus terus berkolaborasi untuk terus meningkatkan kualitas diri dan penghargaan ini harus menjadi penyemangat agar Sumedang terus mengukir prestasi dan mengimplementasikan Merdeka Belajar," katanya. 

Peliput Eko Harsono 

Komentar

250 Karakter tersisa