Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unja Fauzi. foto; tribunnews.com
SCHOOLMEDIA NEWS, Jambi - Pemilihan rektor Universitas Jambi (Unja) diundur, masih menunggu jadwal pemilihan rektor periode 2020-2024 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Kita masih menunggu jadwal dari kementerian, sesuai dengan peraturan menteri nomor 17 tahun 2019, bahwa jadwal pemilihan rektor itu ditentukan oleh kementerian,” kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unja Fauzi di Jambi, Kamis, 21 November 2019.
Baca juga; Kepala Sekolah di NTT Sepakat Tingkatkan Hasil UN 2020
Semua persiapan untuk pemilihan rektor tersebut telah rampung disiapkan. Salah satunya persiapan surat suara pemilihan. Panitia pemilihan rektor Unja menyiapkan 100 surat suara, dimana 86 surat suara untuk pemilihan rektor dan 14 surat suara merupakan surat suara cadangan.
Fauzi mengatakan yang memiliki hak suara dalam pemilihan rektor Unja tersebut yakni Senat Unja dan kementerian. 65 persen suara dari Senat Unja dan 35 persen suara dari kementerian.
“Senat Unja jumlahnya 56, dan dari kementerian pendidikan akan ada 30 suara, sehingga total suaranya 86 suara,” kata Fauzi.
Sistem pemilihan rektor Unja tersebut sama dengan pemilu, yakni dengan cara di coblos. Hanya saja pemilihan tersebut dilakukan secara tertutup, hanya dapat dihadiri oleh panitia penyelenggara, anggota senat dan kementerian.
Baca juga; Ribuan Guru di Malut Ikut Pendidikan Profesi
Menurut Fauzi, baik senat maupun calon rektor Unja sendiri tidak mempermasalahkan jadwal pemilihan rektor yang tertunda tersebut. Kini panitia penyelenggara masih menunggu jadwal yang ditetapkan dari kementerian, dan diyakini pemilihan rektor Unja tersebut tetap akan dilaksanakan tahun 2019.
“Kalau jadwal yang kita ajukan tanggal 21 November ini, namun kita belum mendapatkan surat balasan dari kementerian terkait jadwal itu, dan kita masih menunggu,” kata Fauzi.
Tiga calon rektor yang akan berjuang menjadi pimpinan di Unja tersebut yakni Prof.Dr. H Johni Najwan, prof, Sutrsino dan Dr Sahuri. Tiga calon rektor tersebut sebelum,nya telah melalui beberapa tahapan untuk menjadi pimpinan di perguruan tinggi unggulan di daerah itu. Mulai dari pendaftaran, penyaringan hingga tahap penjaringan calon rektor.
250 Karakter tersisa