Ilustrasi gardu, Foto: Jarmoluk/Pixabay
Schoolmedia News, Surabaya - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur membangun gardu distribusi simulasi listrik 20 kilovolt (KV) di SMK Negeri 5 Surabaya, Jawa Timur. Gardu ini akan bermanfaat sebagai media pembelajaran. Selain itu, keberadaan gardu ini juga untuk membantu pihak sekolah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkompeten dan unggul, khususnya di bidang kelistrikan.
Senior Manager General Affair PLN UID Jatim A Rasyid Naja mengatakan bantuan pembangunan alat simulasi jaringan kepada jurusan Teknik Tenaga Listrik (TTL) SMK Negeri 5 Surabaya itu agar siswa tidak hanya mengetahui berdasarkan teori, namun juga praktik.
"Siswa harus mengetahui mengenai pengoperasian jaringan listrik, tidak hanya berdasarkan teori, namun juga praktik sehingga lebih baik disimulasikan di sekolah. Tetapi harus tetap sesuai dengan SOP yang ada," kata Rasyid di Surabaya, Rabu, 5 Februari 2020.
Baca juga: Menangkan Tender Rp 260 Miliar, Indonesia Cetak Uang Kertas Peru
PLN Jatim, kata Rasyid, siap mendamping dan membimbing pihak sekolah agar visi dalam pembangunan sumber daya manusia dapat optimal untuk menyiapkan tenaga kerja yang unggul dan siap pakai.
Kepala SMK Negeri 5 Surabaya Heru Mursanyoto merasa bersyukur dengan adanya bantuan dari PLN UID Jatim. Sebab, kata Heru, keberadaan jaringan simulasi 20 KV dan gardu distribusi tersebut merupakan yang pertama untuk SMKN 5 Surabaya dan menjadi satu-satunya.
"Harapannya, seluruh SMK dengan jurusan TTL dapat memiliki jaringan simulasi ini sehingga dapat mempraktikkan langsung apa yang telah dipelajari dan siap memasuki dunia industri nantinya," ujarnya.
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Siap Rekrut 2.400 Pekerja. Ini Posisi yang Dibutuhkan!
Terkait program ini, Kepala Bidang Pendidikan SMK Provinsi Jawa Timur Suhartono berharap siswa TTL SMK Negeri 5 Surabaya bisa memanfaatkan alat-alat pengoperasian jaringan listrik dengan baik dan benar dengan menanamkan kedisiplinan.
"Dengan demikian dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa yang lebih unggul," kata Suhartono berharap.
250 Karakter tersisa