Menang Tender Rp 260 Miliar, Indonesia Cetak Uang Kertas Peru

Salah satu proses pencetakan uang di Perum Peruri, Foto: Peruri

 

Schoolmedia News, Jakarta - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri akhirnya memenangkan proyek pencetakan uang kertas Peru. Dengan kemenangan ini, Perum Peruri sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) akan menjalani proyek dari Banco Centra de Reserva de Peru (BCRP), atau Bank Sentral Peru pada Juni mendatang.

"Pencapaian ini sangat menggembirakan bagi seluruh insan Peruri, mengingat persaingan dalam proses tender sangat ketat," kata Direktur Utama Perum Peruri Dwina Septiani Wijaya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.

Hal itu, ujar Dwina, membuktikan bahwa Peruri sebagai BUMN mampu bersaing di kancah internasional serta memiliki kualitas permesinan dan kapasitas produksi yang mumpuni. 

"Ini semakin menguatkan posisi Peruri sebagai perusahaan berkelas dunia sesuai dengan visinya," kata Dwina. 

 

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Siap Rekrut 2.400 Pekerja. Ini Posisi yang Dibutuhkan!

 

Peruri bersama dengan BCRP atau Bank Sentral Peru, kata Dwina, telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait pencetakan Soles, mata uang negara Peru.

Penandatanganan dilakukan secara langsung oleh Dirut Peruri Dwina Septiani Wijaya dan Manager of Currency Management Departement BCRP Javier Gutierrez Gonzales di kantor BCRP, Lima, Peru, Selasa, 4 Februari 2020.

Penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Dubes RI untuk Peru Martina Estella Anwar Bey dan Direktur Pengembangan Usaha Perum Peruri Fajar Rizki.

Peruri berhasil memenangkan tender pencetakan mata uang Peru melalui proses tender yang memakan waktu selama kurang lebih dua bulan. Kompetisi ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan percetakan uang kelas dunia yakni Gisecke & Devrient (Jerman), Oberthur (Perancis), De La Rue (Inggris), Goznak (Rusia) dan PWPW (Polandia).

Keberhasilan Peruri pada proses tender ini diumumkan melalui surat ketetapan pada 26 Desember 2019. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa Peruri akan mencetak tiga pecahan mata uang Peru yaitu Soles 10, Soles 20 dan Soles 50 dari total empat denominasi yang digunakan di Peru.

 

Baca juga: Kebutuhan Capai 19,3 Juta Ekor, Kadis: NTT Potensial Kembangkan Ternak Ayam

 

Proyek pencetakan uang kertas Peru ini merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah Peruri dengan nilai proyek sebesar Rp 260 miliar. Selain itu, pekerjaan ini merupakan proyek dengan jarak geografis terjauh karena berada di Amerika Selatan.

"Sungguh sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu Peruri merealisasikan pencapaian ini. Proses produksi akan dimulai pada Juni 2020 dan pengiriman pertama akan dilakukan pada November 2020," ujar Dwina.
 

Komentar

250 Karakter tersisa