Pertimbangkan Kemajuan Bangsa, Malaysia Ajarkan Sains dan Matematika Pakai Bahasa Inggris

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Malaysia - Pemerintah Malaysia kembali akan menerapkan Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematika dalam Bahasa Inggris (PPSMI). Kebijakan ini pernah diperkenalkan pada 2003 namun kemudian dibatalkan pada 2012.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan hal tersebut pada Majelis Amanat dan Aspirasi Perdana Menteri Merangkap Pemangku Menteri Pendidikan Bersama Warga Kementerian Pendidikan di Pusat Konvensi Antarabangsa Putrajaya (PICC), Putrajaya, Kamis, 6 Februari 2020. Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri Pendidikan Teo Nie Ching dan Sekjen Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM) Mohd Gazali Abas.

"Kebanyakan ilmu sains adalah dalam Bahasa Inggris dan terjemahan ke Bahasa Melayu mungkin tidak menggambarkan makna yang sebenarnya," kata Mahathir.

 

Baca juga: Rektor IAIN Palu: Jarak Bukan Kendala Guru dalam Pembelajaran Pada Era 4.0

 

Ia mengatakan sains yang tidak bersifat statis karena senantiasa ada pembaruan juga menyulitkan penafsiran ke Bahasa Malaysia.

"Untuk memahami dan menterjemahkan serta menafsir ke dalam bahasa kita amatlah sukar. Tidak mungkin kita mempunyai pakar sains yang akan menerjemahkan hasil penelitian berpuluh-puluh kertas penelitian dalam pelbagai bidang setiap hari," katanya.

Mahathir melanjutkan, banyak perkataan baru diciptakan sehingga jika tidak mempunyai ilmu terbaru akan ketinggalan karena tidak menggunakan ilmu ini.

Pemimpin Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) ini menjelaskan bahwa Malaysia mempunyai tiga golongan utama yang pengajarannya menggunakan bahasa ibu.

“Jika bahasa kebangsaan diguna untuk mengajar Sains dan Matematik di sekolah kebangsaan (SK), maka sekolah jenis kebangsaan China (SKJC) akan guna bahasa Mandarin dan (SJKT) India guna bahasa Tamil," ujar Mahathir.

 

Baca juga: Peluang Ekspor, Kementan: Petani Milenial Perlu Garap 3 Komoditas Ini!

 

Dalam bidang sains, ujar dia, mereka perlu berbicara bersama-sama untuk menghadapi masalah sains yang ditemui.

"Mungkinkah mereka yang berbahasa kebangsaan, Mandarin dan Tamil bisa berbincang-bincang sesama mereka jika penggunaan bahasa tidak sama," katanya.

Bahasa yang sering digunakan dalam industri dan konferensi sains, kata Mahathir, adalah bahasa Inggris. Hal tersebut akan menyulitkan mereka untuk memahami pembicaraan jika ada yang tidak memahami bahasa Inggris.

“Saya Melayu. Saya sayang kepada bangsa dan bahasa Melayu. Tetapi kita perlu memberi pertimbangan kepada kemajuan bangsa. Sebenarnya jika sayang kepada bangsa, utamakan keberhasilan sebagai satu bangsa dan kemajuannya lebih dari hanya menggunakan bahasa sendiri saja," katanya.

 

Baca juga: Mantan Menkeu JB Sumarlin Wafat. Ini Kesan Sri Mulyani!

 

Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik dalam Bahasa Inggeris (PPSMI) diperkenalkan pada 2003 ketika Mahathir menjadi perdana menteri keempat.

Kebijakan tersebut menimbulkan protes dan dibatalkan pada 2012. Kemudian, Kementerian Pendidikan memperkenalkan dasar Dual Language Program (DLP) pada 2016. Di tahun itu, pemerintah setempat memberi pilihan kepada sekolah untuk menentukan sendiri penggunaan bahasa Inggris dalam mengajarkan Sains dan Matematik.

Komentar

250 Karakter tersisa