Ilustrasi koleksi bahan bacaan di perpustakaan, Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Yogyakarta - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta memutuskan untuk menutup layanan di Perpustakaan Kota Yogyakarta hingga akhir Maret 2020 sebagai upaya mendukung pencegahan penularan virus corona penyebab Covid-19 agar tidak semakin meluas.
“Layanan Perpustakaan Kota Yogyakarta kami tutup sekitar satu pekan sampai 31 Maret. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penyebaran Covid-19,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko di Yogyakarta, Jumat, 27 Maret 2020.
Menurut dia, jumlah pengunjung di Perpustakaan Kota Yogyakarta, baik di perpustakaan utama di Jalan Suroto Kotabaru maupun di Perpustakaan Alternatif Kota Yogyakarta (Pevita) di Jalan Mayjend Sutoyo, juga sudah mengalami penurunan signifikan setelah merebaknya virus Corona.
Baca juga: Ahli Hukum: UU ITE Bukan untuk Mengatur Konten Penyiaran di Indonesia
Rata-rata jumlah kunjungan di kedua perpustakaan tersebut bisa mencapai 2.000, bahkan lebih dari 3.000 orang per hari.
Namun sejak merebaknya virus corona dan ditemukan kasus positif di Yogyakarta, jumlah pengunjung pun turun menjadi 1.000 orang per hari.
Biasanya, kedua perpustakaan yang dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta tersebut membuka layanan 24 jam sehari, tujuh hari sepekan dan hanya libur saat hari libur Nasional. Selain peminjaman buku atau bahan pustaka, perpustakaan juga memiliki sejumlah layanan tambahan, seperti peminjaman ruang diskusi dan layanan mobile lainnya.
Baca juga: AS Dakwa Presiden Venezuela Maduro Atas Terorisme Narkoba
Meskipun menutup layanan, namun pemustaka yang ingin mengembalikan buku dan mengambil kartu identitas masih bisa mengakses layanan tersebut pada pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB setiap Senin sampai Kamis, sedangkan pada Jumat dibatasi hingga pukul 14.00 WIB. Perpustakaan juga akan tutup total pada Sabtu dan Minggu.
Selama menutup layanan, Perpustakaan Kota Yogyakarta melakukan penyegaran bahan pustaka sekaligus sterilisasi terhadap seluruh sarana dan prasarana pustaka sesuai protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
“Kami lakukan pembersihan menggunakan disinfektan sesuai ketentuan kesehatan,” katanya.
Ia berharap, seluruh sarana dan prasarana tersebut sudah siap digunakan kembali saat perpustakaan dibuka.
Meskipun merencanakan menutup layanan hingga 31 Maret, namun Wahyu menambahkan akan melakukan evaluasi terhadap setiap perkembangan penyebaran virus Corona.
“Dimungkinkan penutupan layanan bisa diperpanjang sampai waktu yang belum ditentukan, menyesuaikan perkembangan situasi dan kondisi,” katanya.
250 Karakter tersisa