Pelajari Budaya Minang, Pemuda dari 77 Negara Akan Tinggal di Padang

Murid sekolah dasar memainkan alat musik tradisional Talempong, di Lab School UNP, Padang, Sumatera Barat, Kamis (27/2/2020). Kesenian tradisional rutin diajarkan sejak dini mulai tingkat sekolah dasar di daerah itu sebagai upaya melestarikan kebudayaan Minangkabau. (ANTARA/Iggoy el Fitra)

 

Schoolmedia News, Padang - Generasi muda perwakilan dari 77 negara akan belajar seni dan budaya Minang selama tiga bulan di Padang, Sumatera Barat. Mereka mengikuti kegiatan tersebut dalam rangkaian program Indonesia Channel.

"Ini akan menjadi promosi yang sangat efektif karena selain liputan media massa, selama di Padang mereka tentu akan aktif di media sosial. Secara tidak langsung Sumbar akan dikenal di 77 negara," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Novrial di Padang, Minggu, 1 Maret 2020. 

Indonesian Channel adalah program yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri RI dengan mengundang pemuda dari 77 negara untuk belajar seni dan budaya lokal secara langsung di daerah, seperti Padang, Solo, Banyuwangi, Makassar, dan Kutai selama tiga bulan.

 

Baca juga: Pusat Studi dan Riset Keamanan Siber Kini Ada di UI

 

Seminggu terakhir sebelum kembali ke negaranya, mereka akan mengadakan pergelaran seni budaya di Padang, dengan dihadiri duta besar dari negaranya.

Program tersebut, kata Novrial, akan membangun ikatan emosional melalui aktivitas budaya antara mereka dengan ibu asuh dan sanggar belajarnya. Sehingga, dengan adanya program ini, banyak di antara mereka yang berulang kali kembali ke kota yang pernah ditinggalinya dahulu, bahkan mengajak keluarga, saudara, dan kenalan dari negara mereka.

Hal itu, kata dia, bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai objek di Sumatera Barat.

 

Baca juga: Kepala BPOM: 40 Industri Farmasi Baru Muncul di 5 Tahun Terakhir

 

Selain itu, kata Novrial, Sumatera Barat juga mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah Indonesian Channel pada 11-12 Oktober 2020. Provinsi itu menjadi daerah pertama di luar Pulau Jawa yang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan program tersebut.

Keputusan itu merupakan kesepakatan bersama antara Menlu RI dengan Gubernur Sumbar pada pelaksanaan program itu beberapa waktu lalu di Banyuwangi.

Komentar

250 Karakter tersisa