Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Aceh Besar - Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih menyatakan SMKN Penerbangan Aceh merupakan salah satu sekolah yang patut menjadi contoh bagi sekolah kedirgantaraan di Indonesia.
“Kami akan memperjuangkan SMK ini menjadi SMKN Penerbangan Regional Sumatera,” katanya di sela-sela meninjau SMKN Penerbangan Aceh, Blang Bintang, Kabupaten Aceh BEsar dan Sekolah Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Desa Santan, Jumat, 28 Februari 2020.
Dalam kunjungannya, pihak sekolah mengatakan bahwa lulusan dari sekolah kejuruan tersebut berhasil memasuki dunia kerja dan kuliah.
“Ini menjadi bukti bahwa SMKN Penerbangan Aceh sangat layak menjadi contoh di Indonesia, bukan hanya di Pulau Sumatera,” katanya.
Ia berharap agar anggota Komisi X DPR RI yang berasal dari Aceh, seperti Illiza Sa’aduddin Djamal dan Dr Muhammad Kadafi dapat memperjuangkan cita-cita mulia tersebut.
Baca juga: Pusat Studi dan Riset Keamanan Siber Kini Ada di UI
Dalam Kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri menjelaskan sejarah Aceh sangat erat kaitannya dengan kedirgantaraan. Hal itu terukti dengan pembelian pesawat pertama Dacota untuk negara Indonesia yang sekaligus menjadi cikal bakal lahirnya Maskapai Garuda Indonesia.
“Kami berharap SMK Penerbangan Aceh menjadi sekolah maskapai terbaik di Indonesia. Kami memohon doa dan dukungan dari bapak/ibu Komisi X DPR RI agar harapan kami dapat terwujud di masa yang akan datang,” katanya.
Rachmat menyebutkan bahwa areal pekarangan SMK Penerbangan Aceh memiliki luas lahan 26 hektare. Namun, di area tersebut belum banyak fasilitas pendukung.
Pemerintah Aceh melalui Dana Alokasi Aceh (DAK) sudah membangun satu hanggar pesawat. Hanggar ini mampu menampung tiga pesawat yang saat ini masih terparkir di Bandara Sultan Iskandar Muda.
Baca juga: Anggarkan Rp 7,986 Miliar, Disdik Riau Siap Bayar 3.630 Guru Honorer
Dalam kesempatan tersebut Rachmat juga menyerahkan dokumen perencanaan sebagai persyaratan menjadikan SMKN Penerbangan Aceh menjadi SMKN Penerbangan Regional Sumatera. Dokumen tersebut langsung diterima Abdul Fikri Faqih.
Adapun rombongan anggota Komisi X DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Aceh yaitu Abdul Fikri Faqih, Puti Guntur Sukarno, Maria Lestari, Putra Nababan, Vanda Sarundjang, Djohar Arifin, Ali Zamroni, Martina, Muhammad Nur dan Eva Stevanny.
Selain itu Rian Firmansyah, Lathifah Shohib, Muhammad Kadafi, Bramantyo Suwondo, Sukawijaya, Ledia Hanifa, Sakinah Aljufri, Desy Ratnasari, dan Illiza Sa’aduddin Djamal.
250 Karakter tersisa