Kemenag Kampar Liburkan Pelajar Karena Kabut Asap Makin Tebal

Humas Kemenag Kampar Gustika Rahman SPd. foto: mkemenag.go.id

SCHOOLMEDIA NEWS, Kabupaten Kampar - Kantor Kemenag Kabupaten Kampar, Provinsi Riau meliburkan proses belajar mengajar bagi Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) karena udara di daerah itu tidak sehat karena diliputi kabut asap tebal akibat pembakaran lahan dan hutan.

"Kebijakan meliburkan sekolah itu sebagai upaya antisipasi timbulnya korban terpapar asap yang bisa pemicu ISPA, asma, jantung, iritasi mata dan lainnya," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar melalui Humas Kemenag Kampar Gustika Rahman SPdI, kepada pers, Senin, 9 September 2019.

 

Baca juga: Kemendagri Aktifkan Kembali Jaringan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

 

Menurut dia, kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan surat edaran ini bernomor; B-1139/Kk.04.4/ PP.00/09/2019 dalam mengantisipasi asap. Ia mengatakan, surat edaran tersebut disetujui 9 September 2019, yang memuat ketentuan, sekolah memfokuskan kegiatan anak didik di dalam ruangan tertutup dan menghindari kegiatan di luar ruangan.

"Kepala sekolah perlu mengambil keputusan cepat dan tepat apabila asap semakin tebal dan mengganggu kesehatan anak didik jika diperlukan bisa meliburkan anak didi," katanya.

Selain itu, surat edaran tersebut juga memuat  kepala sekolah harus melaporkan semua akibat yang ditimbulkan asap terhadap anak didik ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten  Kampar Cq. Seksi Pendidikan Madrasah.

 

Baca juga: Surati DPR, Jokowi Minta Revisi Batas Minimal Menikah Jadi 19 Tahun

 

Dia mengatakan masyarakat Kampar, khususnya pegawai di jajaran Kemenag Kampar perlu melakukan shalat Istisqa di setiap tempat tugas ASN bekerja, berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan.

"Shalat Istisqa adalah shalat sunah dua raka'at yang dilaksanakan untuk meminta hujan, ketika terjadi kemarau panjang dan tidak terjadi hujan, sehingga manusia, tumbuh-tumbuhan, dan binatang, sudah sangat membutuhkan air, serta tanah sudah kering kerontang hingga banyak lahan terbakar seperti di Riau," katanya. 
 

Komentar

250 Karakter tersisa