Ilustrasi jaringan internet, Ilus: Pixabay
Schoolmedia News, Bengkulu - Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Zulasmi Octarina mengatakan bahwa proses belajar mengajar anak peserta didik dalam jaringan online (daring), alias Belajar dari Rumah (BDR) dalam pandemi Covid 19 mendapatkan sorotan dari Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu.
Alasannya, karena tidak sedikit keluhan datang dari para orang tua atau wali murid siswa di banyak sekolah.
“Persoalan proses belajar mengajar secara online ini menjadi perhatian kita (legislatif.red) dengan mendesak Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan agar memberikan solusi atas sistem belajar daring yang dikeluhkan oleh para wali murid," ujar Zulasmi, Selasa, 28 Juli 2020, melansir dari laman RRI.
Baca juga: Kemdikbud Sesalkan 61 Daerah di Luar Zona Hijau Nekat Buka Sekolah
Ia melanjutkan, apalagi dikhawatirkan nantinya para orang tua bisa menjadi darting atau Darah Tinggi.
Tapi, lanjut dia, lain halnya bagi orang tua berlokasi rumah jauh dari layanan jaringan internet.
"Dan ini menjadi masalah, serta memunculkan banyak dampak lainnya,” kata politisi perempuan Nasdem ini.
Anggota DPRD Provinsi dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong ini juga memberikan apresiasi terhadap salah satu SMP, tepatnya SMP Negeri 1 Kota Bengkulu lantaran telah memilih kebijakan program memberikan bantuan kuota internet terhdap anak didiknya.
Baca juga: DPR RI: Nadiem Harus Dengar Jerit Ortu Siswa
Dia berharap, dari dana yang telah dianggarkan dalam penanganan Covid-19 sebesar Rp 30.8 miliar, semua itu dapat diperuntukkan bagi kelancaran belajar mengajar, juga di SMA/SMK.
“Mari kita bersama-sama lebih memperhatikan dunia pendidikan ini, agar jangan sampai akibat Covid-19 anak-anak malah banyak yang putus sekolah, karena merasa jenuh dan berat mengikuti metode belajar secara daring, serta juga bisa terhindar dari virus Corona,” katanya.
250 Karakter tersisa