Bupati Minta Pelajar SMA/SMK Ikut Aktif Bangun Desa

Ilustrasi pelajar, Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Bantul - Bupati Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Suharsono mendorong para pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan kejuruan (SMK) di kabupaten ini terlibat aktif dalam proses pembangunan di desanya masing-masing.

"Para pelajar itu memiliki semangat, pemikiran dan tenaga yang besar, serta kreatifitas untuk bergerak," kata Suharsono dalam sarasehan "Peningkatan Karakter dalam Memajukan Ekonomi Bantul" yang diikuti para siswa - siswi SMA/SMK se-Bantul di Bantul, Rabu, 5 Februari 2020.

Menurut Suharsono, pelajar dan generasi muda adalah kunci keberlanjutan pembangunan dengan pemikiran-pemikiran zaman 'now'. Ia yakin aktivitas para pelajar saat ini sangat dekat dengan kecepatan informasi dan perkembangan teknologi.

"Karena itu kepada para pelajar di Bantul, saya mengajak untuk ikut terlibat aktif dan peduli dalam proses pembangunan di desa sembari dijadikan sebagai wahana untuk mengembangkan diri," ujarnya.

 

Baca juga: Ciptakan Rasa Aman Anak, 37 Sekolah Ikuti Pembinaan SRA

 

Menurut Suharsono, lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi dasar bahwa kini desa adalah subyek pembangunan itu sendiri. Kegiatan dan kelembagaan kepemudaan desa, kata Suharsono, bisa menjadi media yang efektif untuk berkumpul, saling berbagi inspirasi, dan membuat kreatifitas.

Terlebih, kata Suharsono melanjutkan, setiap desa di Kabupaten Bantul memiliki kekhasan budaya sehingga potensi tersebut bisa digali menjadi potensi yang luar biasa.

"Untuk itu, di tengah sempitnya lapangan kerja ke depan, saya juga mengajak para pelajar dan generasi muda di Bantul untuk dapat membuat kreatifitas membangun bisnis sendiri," katanya.

Untuk mendukung hal itu, Suharsono menegaskan, pihaknya akan memberi dukungan dengan mengembangkan sejumlah program yang dapat menggerakkan ekonomi berbasis lokal.

"Program itu seperti pendidikan kader kewirausahaan pemuda dan pembangunan sentra-sentra usaha pemuda serta peningkatan pemberdayaan ekonomi kreatif," katanya.

 

Baca juga: Tingkatkan Pendidikan, Presiden Singapura dan Menperin Pantau Pelatihan Industri 4.0

 

Ekonomi kreatif, kata Suharsono melanjutkan, berperan bagi perekonomian suatu wilayah. Maka tidak heran jika semakin banyak kota yang menjadikan ekonomi kreatif sebagai ujung tombak dan katalisator pengembangan ekonomi.

"Dengan semangat inovasi dan kreatifitas, saya yakin Kabupaten Bantul dengan sumber daya para pelajar dan generasi muda sangat berpotensi melahirkan kreator-kreator muda yang berjiwa kreatif dan inovatif," ujar Suharsono optimistis.

Komentar

250 Karakter tersisa