Tingkatkan Pendidikan, Presiden Singapura dan Menperin Pantau Pelatihan Industri 4.0

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko Cahyanto (dua dari kanan) bersama Presiden Republik Singapura Halimah Yacob (dua dari kiri) meninjau para peserta Workshop Ketiga (Desain dan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Industri 4.0 Kerjasama BPSDMI dengan Singapore Polytechnic) di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, (5/2), Foto: Kemenperin

 

Schoolmedia News, Jakarta - Presiden Republik Singapura Halimah Yacob dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memantau langsung lokakarya penerapan desain dan pengembangan kurikulum pelatihan industri 4.0 berbasis kompetensi. Ini merupakan kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI dengan Singapore Polytechnic.

Agus Gumiwang mengatakan, langkah strategis ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

“Ini salah satu upaya konkret Pemerintah Indonesia untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka menghasilkan tenaga kerja industri yang siap memasuki era industri 4.0,” kata Agus di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.

 

Baca juga: Lindungi Masyarakat, Menkominfo Pastikan Regulasi IMEI Berlaku 18 April

 

Tahun ini, kata Agus, Temasek Foundation kembali mendukung program kolaborasi antara BPSDMI Kemenperin RI dengan Singapore Polytechnic dalam program pelatihan SDM terkait industri 4.0 dengan MoU yang ditandatangani tahun lalu. Tercatat, sebanyak 60 peserta dari politeknik dan akademi komunitas milik Kemenperin RI mengikuti kegiatan ini. 

Pada kesempatan tersebut, Halimah bersama Agus melihat langsung kegiatan workshop penerapan desain dan pengembangan kurikulum pelatihan industri 4.0 berbasis kompetensi. 

Agus menjelaskan, Singapura merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia, tidak hanya di sektor ekonomi, tetapi juga telah meluas kepada bidang pendidikan khususnya yang terkait program vokasi.

“Ini sejalan dengan salah satu agenda prioritas nasional pada roadmap Making Indonesia 4.0, yaitu pembangunan kompetensi SDM,” tuturnya.

Apalagi, kata Agus, SDM memiliki peran yang vital terhadap upaya memacu daya saing sektor industri, selain faktor investasi dan teknologi.

"Inovasi dan penerapan teknologi merupakan kunci bagi industri untuk bisa berkompetisi di level nasional dan global, termasuk juga menghadapi perkembangan era industri 4.0. Hal ini tentunya membutuhkan SDM industri yang terampil," ujar Agus menambahkan.

 

Baca juga: Marc Marquez: Musim 2020 Akan Lebih Sulit

 

Pada 2018-2019, Agus melanjutkan, Kemenperin telah memfasilitasi pelatihan sebanyak 100 guru produktif dari hasil program link and match sekolah vokasi di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di ITE Campus Singapore yang didukung oleh Temasek Foundation.

Tahun ini, kata Agus, pihaknya telah menyiapkan kurikulum industri 4.0 yang akan diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan politeknik di bawah binaan Kemenperin pada tahun ini.

"Dengan kolaborasi dalam pelatihan kurikulum seperti ini, kami berharap dapat memperkaya kurikulum dan mengoptimalkan kompetensi SDM industri, terutama para staf pengajar dan pimpinan di politeknik dan akademi komunitas Kemenperin," imbuhnya.

Agus Gumiwang berharap kerja sama baik antara Indonesia dan Singapura ini semakin berlanjut, dengan meningkatnya jumlah program kerja sama peningkatan SDM industri selanjutnya.

“Kami juga berterima kasih kepada Presiden Republik Singapura, Pemerintah Singapura, Temasek Foundation dan Singapore Polytechnic untuk dukungan dan kerja sama dalam meningkatkan kualitas SDM industri di era industri 4.0,” tandasnya.

Komentar

250 Karakter tersisa