Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap agar Indonesia dapat segera mengembangkan digital capability center dalam memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
"Revolusi industri keempat yang terkait dengan IOT (internet of things) pemerintah diharapkan segera membuat digital capability center," kata Menteri Airlangga dalam Rapat Kerja BPPT 2020 "Penguatan Daya Saing Melalui Inovasi, Transformasi Digital dan Kualitas SDM" di Gedung BPPT, Jakarta, Senin, 24 Februari 2020.
Dalam hal itu, Kementerian Perindustrian sedang menyiapkan digital capability center di sektor pengemasan makanan dan minuman dan multi industri sehingga industri-industri menengah bisa melihat kegunaan dari pemanfaatan dari industri 4.0.
Baca juga: Menristek Tugaskan BPPT Koordinir Strategi Kecerdasan Buatan
Di kawasan Asia Tenggara, saat ini hanya Singapura yang memiliki digital capability center.
"Di negara ASEAN yang sudah punya digital capability center adalah Singapura, dan diharapkan yang kedua bisa Indonesia dan ini setara dengan digital capability center yang dimiliki oleh Amerika Serikat," tuturnya.
Untuk pengembangan digital capability center, dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan penyedia teknologi, perusahaan software dan pengguna yang merupakan industri.
Baca juga: Kalbar Gelontorkan Rp 20 Miliar untuk 20.000 Perabot Sekolah
Pada rapat itu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan untuk menjadi negara dengan ekonomi berbasis inovasi, maka Indonesia harus beradaptasi dengan revolusi industri 4.0 dengan digitalisasi.
"Maka mau tidak mau kita sekarang harus lebih memperkuat kemampuan kita dalam artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang didukung dengan data science dan data analisis, " ujarnya.
Kemampuan teknologi di revolusi industri 4.0 seperti di big data, kecerdasan buatan, cloud computing, dan internet of things harus dikuasai agar meningkatkan daya saing dan pembangunan nasional.
"Kami arahkan program ristek (riset dan teknologi)/BRIN pada transformasi ekonomi karena kami ingin Indonesia jadi negara maju," tutur Bambang.
250 Karakter tersisa