Mengenal Microgreen, Sayuran Munggil dengan Segudang Manfaat

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jakarta – Pernah dengar microgreen? Nama mincrogreen memang masih asing di telinga sebagian orang. Walupun begitu microgreen cukup populer dalam dunia kuliner beberapa waktu belakangan. Biasanya, microgreen dijadikan sebagai garnish atau campuran untuk sejumlah masakan, seperti steak atau salad. 

Tunas mungil yang berdaun ini memang cukup mahal harganya, tetapi sebenarnya bisa ditumbuhkan di rumah dengan mudah dan murah. Microgreens adalah bibit sayuran yang dipanen saat masih sangat muda, berkisar 7-14 hari setelah mulai berkecambah dan muncul daun mudanya. Tergantung dari jenisnya, sayuran microgreen umumnya memiliki rasa yang eksotis, bisa netral, pedas, pahit, asam, atau bahkan bercita rasa rempah yang kuat.

Yang umumnya termasuk sayuran microgreens adalah bayam, arugula, lobak, kemangi, seledri, selada air, ketumbar, peterseli, seledri, kucai, daun bawang, kubis, kembang kol, bit, dan brokoli. Beberapa jenis kacang, seperti kacang polong dan kacang Arab juga termasuk microgreens. Karena ukurannya mini, microgreen dapat kamu tanam sendiri di rumah sekaligus menjadi tanaman penghias ruangan.

 

Baca jugaObati Rindu Naik Pesawat, Bandara Internasional Taipei Buka Penerbangan Palsu

 

Sayuran hijau mungil ini dipercaya lebih bergizi daripada versi sayuran dewasanya yang dipanen ketika “cukup umur”. Selain itu, sayuran hijau mini ini juga kaya akan enzim, sehingga lebih mudah untuk dicerna. Pada sayuran dewasa, sejumlah kandungan nutrisi ini bisa menyusut porsinya karena terus dipakai selama sayuran tersebut bertumbuh.

Namun penelitian tentang microgreen tidak terlalu menjangkau dengan luas dan para ahli membutuhkan lebih banyak studi sebelum dapat menghubungkan microgreen dengan manfaat kesehatan penting, seperti pencegahan penyakit. Meski begitu, Tamar Samuels, RD, seorang ahli gizi, mengatakan bahwa ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa microgreen memiliki jumlah antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran normal. 

Menurut ahli gizi, Vanessa Rissetto, ini kemungkinan terjadi karena kandungan nutrisi microgreen terkonsentrasi, yang berarti mereka mengandung tingkat vitamin, mineral dan antioksidan yang lebih tinggi daripada sayuran normal, dilansir dari The Week, Senin (7/9/2020).

"Microgreen dari sayuran persilangan, seperti brokoli dan kangkung, mengandung vitamin E tinggi atau  antioksidan fenolik yang kuat. Microgreen dari sawi putih dan selada kaya akan vitamin A dan antioksidan karotenoid. Sementara microgreen dari bayam disebut memiliki kadar vitamin C, B9, K1 dan karotenoid yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayam normal," ujar Tamar.

Kelebihan lain microgreen adalah beberapa diantaranya lebih enak dibandingkan dengan sayuran versi normal. Microgreen bunga matahari, misalnya, mereka memiliki rasa yang kaya dan pedas, yang bisa dicampurkan ke dalam makanan apa pun. Lalu ada microgreen dengan rasa yang lebih kuat, seperti arugula yang sangat pedas dan pahit.

Komentar

250 Karakter tersisa