Foto: Unsplash
Schoolmedia News, Jakarta - Penyebaran virus corona tak bisa dipungkiri membuat masyarakat cemas. Sudah hampir 6 bulan dunia harus berjuang melawan virus corona. Penyebarannya yang cepat membuat virus ini masuk ke dalam kategori pandemi. Di Indonesia sendiri, virus corona sudah tersebar di seluruh penjuru wilayah.
Bahkan juga telah mempengaruh berbagai sektor, termasuk ekonomi. Banyak cara yang dirumuskan para ahli untuk mencegah penyebaran virus corona. Setelah social distancing, akhir-akhir ini Herd Immunity digadang-gadang juga mampu mengurangi penyebaran COVID-19.
Herd immunity adalah suatu kondsi di mana sebagian besar orang dalam suatu kelompok punya kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Hal ini tentu membuat penyakit akan sulit menyebar akibat tidak banyak orang yang bisa terinfeksi. Cara untuk mendapatkan kekebalan pada banyak orang bisa ditempuh dengan vaksin.
Baca juga: Cara Agar Tidak Mudah Mengantuk Saat Puasa di Rumah
Cara Kerja Herd Immunity
Foto: Pixabay
Kita bisa mengambil contoh dari kasus polio. Di saat suatu kelompok dalam jumlah besar kebal terhadap polio akibat vaksin maka kesempatan virus polio untuk menyebar jadi penyakit menular, menjadi kecil. Selain vaksin, kekebalan tubuh juga bisa didapatkan secara alami dari orang-orang yang berhasil sembuh dari infeksi tertentu.
Biasanya, setelah pulih dari suatu penyakit, maka tubuh memiliki antibodi untuk melawan kuman penyebab infeksi. Jadi, jika semakin banyak orang yang terinfeksi dan sembuh, maka akan semakin banyak orang yang kebal. Namun herd immunty akan terbentuk secara alami dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Ditambah lagi, risikonya yang tergolong besar.
Hingga kini, belum ada vaksin yang dapat mengatasi virus corona. Namun para peneliti masih mengupayakan pengembangan penemuan vaksin tersebut. Jadi tentunya, bisa disimpulkan jika herd immunity bukanlah solusi bijak bagi penanganan virus corona di Indonesia.
Baca juga: Peringkat Negara dengan Waktu Puasa Terlama di Dunia
Dikecam WHO
Foto: Unsplash
World Health Organization (WHO) mengecam konsep herd immunity sebagai cara pencegahan virus corona. Lembaga kesehatan ini menyebut konsep ini berbahaya.
"Manusia bukan herds (kumpulan ternak)," kata Direktur Eksekutif Program Kesehatan WHO, Dr Mike Ryan, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Senin (18/5/2020).
WHO mengecam penerapan konsep Herd Immunity untuk mengatasi pandemi corona. Pasalnya, konsep ini akan mengorbankan banyak nyawa manusia. Ada beberapa alasan mengapa Herd Immunity bukanlah jalan keluar untuk mengatasi COVID-19. Salah satunya belum ada vaksin untuk SARS-CoV-2. Padahal, jalan paling aman untuk membentuk Herd Immunity adalah dengan vaksin.
Artinya, membentuk Herd Immunity tanpa vaksin adalah tindakan yang sangat berbahaya. Para ilmuwan saat ini masih bekerja keras mengembangkan vaksin untuk SARS-CoV-2. Jika sudah ada vaksinnya, mungkin bisa membentuk Herd Immunity melawan Virus Corona di masa depan. Namun, nyatanya vaksin itu kini masih belum tersedia. Jadi, Herd Immunity bukanlah solusi untuk mengatasi pandemi pada saat ini.
250 Karakter tersisa