Foto: Unsplash
Schoolmedia News, Jakarta – Es teh tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Minuman yang satu ini kerap dijadikan pelepas dahaga atau minuman pelengkap setelah makan. Rasa dan aroma teh yang ringan tetapi kaya memang cocok untuk membantu membersihkan mulut dan lidah dari sisa-sisa makanan. Teh adalah salah satu minuman yang kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Minuman favorit banyak orang ini memiliki antioksidan yang tinggi. Antioksidan mampu meregenerasi dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, mencegah penuaan dini, dan melawan radikal bebas. Walau tidak sebanyak kopi, teh juga mengandung kafein yang akan membantu kamu tetap segar. Untuk melancarkan sistem pencernaan, beberapa jenis teh herbal seperti teh chamomile dan teh hijau bisa jadi solusinya.
Namun, tahukah kamu bahwa minum teh setelah makan ternyata ada efek sampingnya ? Setelah makan, pencernaan kamu bekerja untuk menyerap berbagai nutrisi dan zat dari makanan yang masuk. Teh bisa mengganggu proses ini. Teh diketahui dapat menyerap zat besi yang berasal dari makan. Zat besi berperan penting pada proses metabolisme dan menjaga kesehatan tubuh kita.
Baca juga: 6 Masalah Kesehatan yang Mengintai Jika Sering Maraton Nonton Film
Manfaat zat besi antara menjaga tubuh agar tidak mengalami anemia, hingga menjaga kesehatan sel-sel tubuh, kuku, rambut, dan kulit. Zat besi sendiri bisa didapat dari dua jenis sumber, yakni hewani dan nabati. Beberapa sumber zat besi hewani antara lain daging ayam dan sapi, sementara zat besi yang berasal dari sumber nabati antara lain kacang kedelai dan sayur bayam.
Sebaiknya kamu tidak minum teh setelah makan sayuran tinggi zat besi. Minum teh setelah makan sayuran tinggi zat besi bisa mengganggu penyerapan zat besi dari sumber tersebut. Dilansir dari The New York Times, Kamis (5/11/2020) kandungan sejenis polifenol bernama tanin di dalam teh mengikat mineral termasuk zat besi dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melakukan penyerapannya.
Dilansir dari Very Well Health, Kamis (5/11/2020) zat bernama tanin tersebut banyak terdapat pada teh hitam. Fungsinya bermacam-macam, dari melindungi tanamannya dari hama sampai membantu pertumbuhannya. Namun tidak perlu khawatir, sebab meskipun benar adanya minum teh bisa mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh, kajian yang telah dilakukan menunjukkan dampaknya tidak signifikan. Sejauh ini juga belum banyak riset yang membuktikan dampak jangka panjang dari konsumsi dua nutrisi ini dalam waktu berdekatan.
Zat polifenol tersebut juga disebut tidak memengaruhi penyerapan zat besi dari sumber hewani. Selain terdapat pada teh, polifenol juga terdapat pada cokelat dan kopi. Sebaliknya, disarankan minum jus jeruk atau jus jambu setelah makan sayuran tinggi zat besi seperti sayur bayam atau cah kangkung. Ini karena vitamin C membantu tubuh kita untuk menyerap zat besi dalam sayuran dengan lebih optimal.
250 Karakter tersisa