Foto: Unsplash
Schoolmedia News, Jakarta – Usia paruh baya sering dianggap sebagai titik poros kehidupan. Mereka dianggap sudah matang dalam menjalani hidup. Namun, di sisi lain, usia paruh baya ini dapat menimbulkan krisis dalam diri seseorang, yang sering disebut dengan midlife crisis atau krisis paruh baya. Psikolog Carl Jung mengatakan Midlife Crisis adalah periode normal selama masa kehidupan ketika seseorang beralih dari masa muda ke masa tua.
Pada masa ini, seseorang mengevaluasi pencapaian, tujuan dan impian terhadap apa yang mereka harapkan di masa lalu dan tahap apa yang mereka hadapi dalam hidup. Sebetulnya cukup sulit menentukan pada usia berapa hal ini terjadi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, rata-rata harapan hidup manusia Indonesia mencapai 71, 2 tahun. Maka, rentang usia paruh baya dapat dimulai pada usia 36 tahun.
Krisis ini dapat memengaruhi fisik, mental, dan emosional seseorang. Biasanya, krisis ini dimulai dengan munculnya pertanyaan, “Apakah saya sudah cukup sukses/berhasil?”. Berikut tanda paling umum midlife crisis yang Schoolmedia News rangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: 6 Masjid Indah di Dunia, Bikin Takjub
1. Kehilangan antusiasme
Jika kamu tiba-tiba kehilangan minat atau antusiasme terhadap hal-hal dalam hidup yang biasanya kamu sukai, itu bisa menjadi tanda krisis emosional dalam diri kamu. Hal ini kadang membuat hidup jadi lebih rumit karena hal ini dapat memengaruhi keinginan kamu untuk membantu diri sendiri atau mencari bantuan orang lain dalam menghadapi krisis ini. Jadi, jangan ragu berbagi perasaan dengan orang terdekat jika kamu merasakan hal ini.
2. Tidak merasa cukup
Dalam usia ini, seringkali kamu bertanya, 'Apakah saya cukup?'. Ketika kamu merasa kurang, maka dapat memicu rasa sedih dan kecewa. Jika kamu mengalaminya, cobalah pikirkan hal-hal positif yang telah kamu lakukan dalam hidup ini. Gunakan momen ini sebagai waktu untuk merefleksikan diri. Hargai keberhasilan dalam hidup kamu dan tinggalkan penyesalan di masa lalu agar kamu bergerak maju.
3. Merasa masa terbaik dalam hidup kamu sudah lewat
Saat masih muda kamu berpikir dapat meraih semua impian. Kamu pun menjadi ambisius dan bersemangat untuk meraihnya. Begitu kamu menginjak usia menuju kepala empat, semua mulai bergeser. Masa depan seolah menjadi tak jelas. Tak ada salahnya jika kamu menoleh kembali ke usia 20-an dan mengambil pelajaran dari sana. Ketika masih muda, kamu melihat masa depan dengan cara yang lebih optimis dan itu perlu kamu ulangi lagi pada usia saat ini.
4. Merasa bosan
Rasa bosan dan merasa tidak bergairah bisa menjadi tanda krisis paruh baya. Sebenarnya, tekanan untuk hidup penuh kedewasaan menjadi beban saat kamu semakin matang. Kamu pun terjebak pada rutinitas sehingga kesenangan demi kesenangan bisa hilang. Untuk mengatasinya, lakukan sesuatu di luar rutinitas yang membuat kamu bersemangat. Misalnya, mengurus tanaman, melakukan petualangan ke alam bebas, melakukan olahraga kesukaan kamu, atau menonton konser.
Baca juga: 6 Cara Memberinya Waktu Sendiri pada Pasangan Tanpa Kehilangan
5. Merasa tidak berada di jalur yang benar
Salah satu hal yang dapat terjadi pada permulaan krisis paruh baya adalah merasa tidak pas dengan kehidupan yang sedang kamu jalani. Kamu jadi mempertanyakan pada diri sendiri apakah kamu berada di jalur yang benar. Mungkin kamu menyadari bahwa hidup kamu telah mengikuti harapan orang tua atau kamu telah mematuhi ‘norma’ masyarakat dengan menikah dan punya anak.
Namun, sebetulnya kamu punya keinginan kuat untuk mengikuti mimpi yang selama ini kamu inginkan. Sebenarnya hal ini bisa menjadi refleksi diri yang positif, karena kamu bisa jadikan pertimbangan untuk menemukan tantangan baru yang membuat hidup kamu lebih bersemangat.
6. Sering melepaskan tawaran/kesempatan
Jika kamu sering mengatakan "tidak" pada tawaran atau hal-hal tertentu dan menetapkan batasan baru dalam hidup kamu, ini bisa menjadi tanda krisis paruh baya. Karena ada banyak kekhawatiran dan pertimbangan, Anda jadi banyak menolak tawaran dan kesempatan yang datang.
7. Kesulitan tidur pada malam hari
Semakin bertambahnya usia, kadar estrogen akan berkurang sehingga akan menyebabkan perubahan hormonal yang selanjutnya dapat mengganggu tidur dan menyebabkan insomnia. Namun, masalah kesulitan tidur ini juga sangat berkaitan dengan stres atau depresi yang kamu alami.
8. Berat badan naik atau turun drastis
Krisis paruh baya sering memiliki ciri yang hampir sama dengan depresi, salah satunya perubahan berat badan yang drastis. Ini sangat terkait dengan masalah emosional yang dialami seseorang. Akibatnya, makanan pun jadi pelarian sehingga berat kamu naik. Sebaliknya, bisa juga kamu kehilangan nafsu makan karena stres sehingga berat badan malah turun.
250 Karakter tersisa