4 Masalah Keuangan yang Sering Dialami Generasi Z, Kamu Juga?

Ilustrasi Generasi Z, Foto: Pixabay


Schoolmedia News, Jakarta - Sebagian dari kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah generasi milenial. Istilah generasi milenial memang sedang akrab terdengar akhir-akhir ini. Generasi milenial ini adalah penggolongan dari Generasi Y. Penggolongan Generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980 – 1994.

Tapi apa kamu pernah mendengar tentang Generasi Z? Generasi Z merupakan generasi setelah Generasi Y, yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1995 sampai 2010. Terkadang masih banyak orang yang salah mengartikan bahkan anak-anak sekarang ini disebut generasi milenial.

 

Baca juga: 2 Hari Lagi, Indonesia Larang Masuk Pendatang Pernah Kunjungi Iran, Italia, dan Korsel

 

Generasi Z datang setelah generasi Y, sehingga sering disebut sebagai generasi peralihan generasi Y dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Generasi Z dirasa memiliki banyak sekali perbedaan yang sangat signifikan dengan generasi sebelumnya dari segala aspek. Generasi ini dikenal dengan generasi instan yang suka segala sesuatu dengan cepat.

Ada beberapa masalah soal keuangan yang sering dialami oleh Generasi ini. Bahkan masalah keuangan ini jarang dialami oleh generasi sebelumnya. Berikut 5 masalah keuangan yang sering dialami Generasi Z yang Schoolmedia News rangkum dari berbagai sumber.

 

Masalah Keuangan yang Sering Dialami Oleh Generasi Z

Foto: Unsplash

 

Uang Selalu Habis

Masalah keuangan pertama yang sering dialami oleh Generasi Z adalah kehabisan tabungan. Di awal bulan, uang pasti masih banyak karena memang baru gajian atau dapat kiriman orangtua. Niatnya sebagian akan disisihkan untuk ditabung.

Tapi beberapa hari kemudian, uang pun semakin menipis karena dipakai untuk membeli ini dan itu. Kemudian belum pertengahan bulan uang sudah habis. Generasi Z cenderung mudah sekali tergiyur dengan tren-tren dan menjadi konsumtif.

 

Work Hard, Travel Harder

Tujuh dari sepuluh Generasi Z menganggap bahwa liburan bisa menstimulus ide-ide segar. Namun memang benar, liburan sendiri memang memiliki manfaat untuk menyegarkan otak.  Rata-rata anggaran liburan generasi ini berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 10 juta.

Destinasinya beragam, bisa di dalam ataupun luar negeri. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kebiasaan traveling, hanya saja perlu lebih perhitungan dalam mengatur anggarannya.

Terkadang Generasi Z bekerja keras hanya untuk traveling ke suatu tempat yang mereka inginkan tanpa memikirkan hal-hal lain untuk masa depan mereka. Hal ini juga didukung tren-tren traveling yang sudah seperti kebutuhan primer bagi tiap orang.

 

Baca juga: Alpukat dan Jeruk Semakin Langka, Aceh Giatkan Pelestarian Buah Lokal

 

Tidak Tahu Seberapa Banyak Uang yang Dimiliki

Langkah pertama mengatasi hal ini adalah membuat list pengeluaran yang kamu sendiri mampu ikuti. Mula-mula, cari tahu sebenarnya seberapa besar gaji kamu di kantor. Kemudian, lihat kembali seberapa besar pengeluaran kamu untuk sebulan.

Pastikan kamu membaginya dalam jumlah yang “sehat”, yaitu 50/30/20. 50% untuk kebutuhan mendasar tiap bulan, 30% untuk bersenang, dan 20% sisanya untuk ditabung. Dengan begitu, kamu bisa memegang kontrol pada keadaan keuangan kamu sendiri.

 

Selalu Merasa Keuangan Pas-pasan

Untuk menghindari masalah keuangan yang satu ini adalah dengan cara menabung. Bahkan 2% dari gajimu tetap lebih baik dibanding tidak punya sama sekali. Generasi Z selalu merasa keuangnya pas-pasan karena mereka cenderung banyak maunya dan jarang memikirkan hari tua.

Komentar

250 Karakter tersisa