Pengamat: Harusnya Sampoerna dan Tanoto Bantu Pendidikan Indonesia

Ilus: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta - Perusahaan besar Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation seharusnya membantu pendidikan di Indonesia. Pengamat pendidikan Indra Charismiadji mengatakan hal tersebut.

Indra menjelaskan, dua organisasi corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan tersebut mendapat dana gajah Rp 20 miliar.

"Ini seharusnya yang dibantu Nadiem Makarim, bukan dua perusahaan tersebut," kata Indra di Jakarta, Jumat, 24 Juli 2020, melansir dari laman RRI.

 

Baca juga: 221 Ormas Lolos Seleksi Organisasi Penggerak Kemdikbud

 

Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) menilai, Kemendikbud dibawah Menteri Nadiem Karim dinilai aneh dalam mengelola dana hibab donasi APBN.

"Tidak memiliki program yang jelas dalam memajukan pendidikan Indonesia," ujarnya.

"Nadiem Makarim fokus bagaimana meningkatkan kualitas mutu pendidikan di tengah pandemi ini," tambahnya.

 

Baca juga: PGRI Ikut Mundur dari Organisasi Penggerak Kemendikbud, Ini Alasannya

 

Diketahui, Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menuai polemik dalam beberapa hari terakhir. Bukan hanya, NU dan Muhammadiyah yang menyatakan keluar, kini Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pun memilih mundur.

Sama seperti NU dan Muhammadiyah, PGRI juga menilai proses pemilihan dan penetapan organisasi masyarakat (ormas) yang ikut dalam program tersebut tidak jelas. Pasalnya, terdapat beberapa ormas yang rekam jejaknya pun dianggap tidak kompeten untuk memajukan kualitas pendidikan Indonesia.

Komentar

250 Karakter tersisa