Foto: Freepik
Schoolmedia News, Palangka Raya - Para guru se-Kalimantan Tengah sedang mengikuti Jambore Guru di Bumi Perkemahan Tambariat Tuah Pahoe, Kota Palangka Raya. Dalam pertemuan ini, pemerintah daerah dan para tenaga didik akan bersama-sama membahas permasalahan yang dihadapi guru.
"Setelah pembukaan ini, nanti kami akan bertemu dan berbincang dengan santai, guna menyerap berbagai aspirasi dan apa saja permasalahan yang dihadapi para guru di sekolah," kata Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran di Palangka Raya, Kamis, 5 Maret 2020. Jambore Guru ini digelar pada 5-7 Maret 2020. Pada jambore ini, Gubernur Sugianto Sabran dengan para kepala sekolah dan guru dari berbagai daerah.
Baca juga: Fakta Pulau Sebaru, Lokasi Observasi WNI dari Virus Corona
Menurutnya dengan suasana santai, akan membuat semuanya merasa lebih nyaman dan leluasa menyampaikan berbagai hal, termasuk keluh kesah terhadap ragam permasalahan dalam dunia pendidikan.
Selama ini, kata Sugianto, para tenaga pendidik seringkali berada pada kondisi serius dan kegiatan-kegiatan formal. Untuk itu, ia ingin mengoptimalkan jambore guru se-Kalteng tersebut, sehingga mereka bisa rileks dan melepaskan penat, namun tetap bisa berkomunikasi dengan kepala daerah.
"Pada pertemuan nantinya, saya ingin berbincang banyak dengan para guru, membahas berbagai hal tentang dunia pendidikan. Mulai dari masalah sarana dan prasarana, hingga keinginan meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik secara berkelanjutan," ujar Sugianto.
Baca juga: Terpapar Virus Corona, Indonesia Bisa Belajar Cara Pencegahannya dari 3 Negara Ini
Bahkan, dalam jambore kali ini, Sugianto menjelaskan, pihaknya akan mengulas sejauh mana tingkat kesulitan masyarakat di masing-masing daerah untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
"Tentunya para guru mengetahui kondisi di lingkungannya masing-masing terkait berbagai hal tersebut," ujar Sugianto.
Selain itu, jambore guru juga diharapkan menjadi sarana penguatan pramuka di Kalteng. Pramuka dinilai sebagai kegiatan yang mampu memberikan banyak manfaat, utamanya pada pembentukan karakter generasi muda.
Generasi muda, kata Sugianto melanjutkan, harus memiliki kepribadian yang luhur, kinerja yang tangguh, kompetensi, prefesionalitas, serta daya saing diri yang lebih baik untuk menghadapi berbagai tantangan dan ketatnya persaingan.
"Pramuka sangat baik dan tepat dalam membentuk karakter generasi muda, sehingga mampu menjadi generasi yang unggul dan berkualitas, serta memiliki daya saing tinggi," katanya.
250 Karakter tersisa