Monopoli PPKn Tingkatkan Moral Anak Bangsa

Wiwin Puji Lestari, S. Pd Guru SMK Negeri 1 Giritontro Wonogiri. foto: news.schoolmedia.id

SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Remaja merupakan generasi muda penerus perjuangan bangsa yang dipundaknyalah terpikul tanggungjawab sebagai kemudi laju perjalanan peradaban bangsa dimata internasional. Namun akhir-akhir ini berita yang beredar tentang generasi muda Indonesia meresahkan masyarakat terutama pendidik.

Berbagai isu moral dikalangan remaja merebak. Para remaja saat ini sering ditengarai terlibat diberbagai kasus moral seperti tawuran pelajar, perampasan dan perusakan barang milik oranglain, penipuan, penganiayaan bahkan yang membuat miris maraknya seks bebas dikalangan remaja.

Hal itu semua berakibat sangat serius dan tidak dapat dianggap sebagai masalah sepele dengan dalih masa remaja adalah masa puber serta pencarian identitas diri. Kondisi generasi muda Indonesia yang banyak terlibat aksi-aksi negatif ini membuat resah masyarakat khususnya orangtua dan pendidik.

 

Baca juga: Kualitas Pendidik PAUD Ditingkatkan Untuk Perangi Stunting

 

Orangtua yang dianggap gagal menjadi orangtua bagi generasi muda mejadi salah satu faktor pemicu maraknya masalah moral di kalangan remaja Indonesia sebagai generasi muda penerus estafet perjuangan bangsa.

Pun tak luput peran pendidikan sebagai pembentuk karakter generasi muda disorot sebagai pemberi kontribusi terhadap situasi ini. Melihat kondisi banyaknya kasus penyimpangan moral di kalangan generasi muda Indonesia ini, menjadikan tugas guru PPKn menjadi berat,

Guru PPKn tak hanya sekedar transfer ilmu saja, namun harus mampu menanamkan karakter dan moral yang baik dikalangan generasi muda yang menjadi peserta didiknya.

PPKn sebagai salah satu jenis pendidikan pembentuk bangsa, berkontribusi dalam pembangunan peradaban sebuah bangsa. Bagaimana suatu bangsa dapat berkembang dan maju diberbagai bidang kehidupannya jika generasi mudanya memiliki moral yang menyimpang dan meresahkan berbagai pihak?

Dalam kondisi inilah pendidikan moral melalui pembelajaran PPKn sangat diperlukan. Karena PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu konsep pendidikan yang berfungsi untuk membentuk peserta didik sebagai warga negara yang mempunyai karakter dan bermoralkan Pancasila.

Melalui pembelajaran PPKn tentang moral diharapkan mampu memperbaiki atau bahkan menghilangkan penyimpangan moral dikalangan generasi muda bangsa.

Moral didalam pembelajaran PPKn mengandung maksud sebagai ukuran baik buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara . selain itu pendidikan moral merupakan pendidikan untuk menjadikan anak manusia bermoral baik dan manusiawi.

Peserta didik dikatakan bermoral jika mereka mampu melihat dan memiliki kesadaran tentang moral, yaitu dapat menilai hal-hal baik dan buruk, hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan serta hal-hal yang etis maupun tidak etis.

 

Baca juga: Disdik Jateng Imbau Sekolah Laporkan Kondisi Kontruksi Bangunan

 

Hal ini dengan sendirinya akan tampak pada penialain atau penalaran moralnya serta pada perilakunya yang baik, benar, dan sesuai dengan etika. Dalam arti kata ada kesatuan antara penalaran moral dengan perilaku moralnya. Peserta didik yang bermoral secara otomatis akan memiliki sikap moral yang tercermin dalam kesehariannya yang meliputi: rasa percaya diri yang tinggi, empati yang baik, cinta kebaikan dimanapun dia berada, pengendalian diri yang baik serta memiliki kerendahan hati yang mulia.

Namun pembelajaran PPKn seringkali dianggap sebagai pembelajaran yang membosankan. Hal ini menjadikan PR tersendiri bagi guru PPKn. Pasalnya guru PPKn harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.

Salah satu pembelajaran yang menyenangkan apabila guru mampu memilih media pembelajaran yang tepat. Salah satu pemilihan media pembelajaran yang menarik adalah menggunakan permainan monopoli.

Permainan monopoli sudah familiar dikalangan peserta didik. Hal ini memudahkan guru PPKn untuk menjadikan monopoli sebagi media pembalajaran penanaman moral. Peserta didik diajak untuk mempratikkan permainan monopoli seperti pada umumnya namun bedanya dalam monopoli PPKn ini aturan mainnya ditentukan oleh guru dimana tiap kartu berisi materi dan soal-soal.

 

Baca juga: Ribuan Guru di Malut Ikut Pendidikan Profesi

 

Cara bermain monopoli dalam pembelajaran PPKn seperti permainan biasa, peserta didik melempar dadu dan menjalankan pion. Jika peserta didik mendapatkan kartu yang berisi materi, peserta didik harus menyampaikan materi itu di depan. Namun, jika kartu berisi soal-soal, peserta didik harus berdiskusi dengan kelompok jawabannya dan dipresentasikan di depan kelas.

Bila peserta didik mampu menjawab soal, mereka mendapatkan satu bintang yang ditempel di papan bintang. Media pembelajaran ini termasuk media pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran ini antusias peserta didik dalam belajar dapat meningkat.

Selain itu, media ini bisa mempermudah proses pembelajaran agar siswa mampu memahami pembelajaran PPKn dengan lebih baik. Harapan ke depannya moral generasi muda indonesia selaku peserta didik dapat diperbaiki sehingga Indonesia menjadi negara yang kokoh dan kuat diperadabannya.

Wiwin Puji Lestari, S. Pd
Guru SMK Negeri 1 Giritontro Wonogiri

Komentar

250 Karakter tersisa