Kembangkan Transformasi Digital, Ditjen Dikti Rangkul Huawei Indonesia 

Sumber: IG @ditjen.dikti

 

Schoolmedia News, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam menandatangani perjanjian kerja sama dengan Vice President of Public Affairs and Communications Huawei Indonesia Qijian Ken. Penandatanganan ini berlangsung secara tatap muka di Gedung D Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Dalam sambutannya, Nizam menyampaikan, pihaknya mengapresiasi upaya kerja sama antara Ditjen Dikti dengan Huawei Indonesia untuk mengembangkan transformasi digital perguruan tinggi dan meningkatkan daya saing global.

Proses pembelajaran pendidikan tinggi yang selama ini dilakukan secara konvensional dalam kelas, kata Nizam, akan diadaptasi ke arah digitalisasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 dalam jangka pendek dan transformasi perguruan tinggi dalam jangka panjang.

 

Baca juga: Sabang Dapat Kuota Beasiswa Penuh dari Kemdikbud

 

Nizam juga menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan banyak talenta digital di masa depan. Kebutuhan ini untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang menguasai bidang Information of Technology (IoT), Big Data, Cloud Computing, dan Artificial Intellingence. 

Kerja sama dengan Huawei Indonesia merupakan salah satu upaya meningkatkan SDM bidang teknologi informasi yang berdaya saing dan mampu menjawab kebutuhan industri.   

Ruang lingkup kerja sama Ditjen Dikti dengan Huawei Indonesia antara lain terkait penerapan platform e-Learning, pelatihan TIK, kompetisi TIK, program magang mahasiswa, dan pengembangan ekosistem cloud dan Artificial Intelligence melalui penelitian bersama dengan Huawei. Kerja sama ini berlangsung selama dua tahun.

 

Baca juga: Peringati HAN, Menristek Minta Seluruh Anak Sadari Pentingnya IPTEK

 

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani berharap perjanjian kerja sama ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh kedua belah pihak. Tahun ini, 200 perguruan tinggi ditargetkan dapat mengimplementasikan platform E-Learning dari Huawei. Tahun depan, baru diterapkan LMS gratis Teachee selama satu tahun. Pimpinan perguruan tinggi turut serta menyaksikan seremoni ini melalui saluran telekonferensi.

Tujuan Huawei Indonesia turut berpartisipasi membantu perguruan tinggi untuk melakukan transformasi pendidikan tinggi ke arah digital. 

 

Baca juga: PGRI Ikut Mundur dari Organisasi Penggerak Kemendikbud, Ini Alasannya

 

Selama 20 tahun hadir di Indonesia, Qijian Ken mengatakan, Huawei telah berkontribusi melalui teknologi dan solusi TIK guna mendukung pembangunan di semua sektor, termasuk pendidikan. 

"MoU ini sejalan dengan kampanye global Huawei #TECH4ALL yang bertujuan mendukung keberlangsungan proses pendidikan termasuk di saat pandemi serta untuk meningkatkan inklusi teknologi digital. Huawei juga terus berupaya menjaga keberlangsungan pendidikan di tengah dinamika situasi global melalui pendayagunaan teknologi,” ujar Qijian Ken.

Komentar

250 Karakter tersisa