Jenis Masker Wajah untuk Mencegah Virus, Jangan Sampai Salah

Ilustrasi masker wajah, Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta – Virus Corona sekarang ini sedang menjadi sorotan di seluruh dunia. Corona sendiri adalah virus baru yang menyerupai SARS. Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan kasus virus Corona pertama di Indonesia, Senin 2 Maret 2020.

Kedua pasien tersebut merupakan ibu dan anak. Virus yang mewabah di Wuhan tersebut diketahui dapat menyebabkan infeksi. Efeknya virus tersebut bisa menyerang sistem pernapasan yang bisa berakibat kematian. Virus Corona yang pada awalnya diduga berasal dari hewan.

Kini sudah dinyatakan bahwa virus ini dapat menular dari manusia ke manusia yang sudah terinfeksi. Masyarakat pun kian sibuk mencari masker untuk melindungi diri dari virus Corona. Namun, banyaknya pilihan masker di pasaran bisa membuat bingung.

 

Baca juga: Guru Diduga Terpapar Virus Corona, Sekolah di Jakarta Libur 14 Hari

 

Untuk memilih masker, kamu perlu mengerti fungsi masing-masing masker terlebih dahulu. Berikut jenis masker wajah untuk mencegah virus. Schoolmedia News merangkumnya dari berbagai sumber, Rabu (4/3/2020).

 

  1. Masker N95, N99, N100

Masker N95, Foto: 3M

Jenis masker wajah dengan kode N sudah termasuk jenis masker yang efektif melindungi hidung dan mulut dari polusi dan virus. Jenis masker ini merupakan masker pernapasan yang menawarkan perlindungan lebih terhadap paparan virus.

Jenis masker ini sudah sangat efektif memfilter partikel dari udara yang masuk. Pada masker ini terdapat lapisan penyaring khusus yang mampu menghalau partikel kecil. Kode angka yang ada pada seri ini menunjukkan tingkat persenan masker dapat menyaring partikel berbahaya.

Misalnya masker N95 mampu menyaring partikel berbahaya hingga 95%. Sementara N99 menyaring hingga 99% dan N100 bisa hingga 99.97%. Harga tiap masker ini juga cenderung lebih mahal tergantung pada tingkatannya.

 

  1. Masker R95, R99, R100

Masker R95, Foto: 3M

Jenis masker wajah dengan kode R cukup tahan dengan polutan berbasis minyak. Masker ini cocok digunakan pada lingkungan yang terdapat polutan mengandung aerosol minyak seperti kabut asap hasil pembakaran batu bara, gas alam atau minyak.

Jenis masker ini mampu dengan efektif hingga 8 jam, dan lebih sulit didapat dibanding masker tipe lainnya. Jenis masker R95 mampu menyaring aerosol minyak sampai 95%, masker R99 hingga 99% dan R100 sanggup menyaring partikel tersebut hingga 99.97%.

 

Baca juga: Virus Corona, NBA: Fans Dilarang Lakukan High-Five dengan Pemain

 

  1. Masker Bedah

Ilustrasi masker bedah, Foto: Unsplash

 

Jenis masker bedah merupakan masker yang kerap digunakan oleh petugas medis atau orang yang mengalami gejala flu. Jenis masker ini dirancang untuk memblokir tetesan cairan, dan dapat menurunkan kemungkinan terkena virus dari orang lain. Jenis masker ini cukup efektif untuk pencegahan penularan virus.

Masker bedah terdiri dari tiga lapisan. Bagian luar biasanya berwarna biru atau hijau berfungsi sebagai anti air, lapisan tengah untuk filter, dan lapisan paling dalam untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut atau saat bersin agar tidak menyebar melalui udara.

 

  1. Masker P95, P99, P100

Masker P95, Foto: 3M

Jenis masker dengan kode P sangat tahan terhadap polutan dengan kandungan minyak dan efektif menghalau partikel kecil di udara. Penggunaan masker ini bisa lebih lama dibanding jenis masker yang lain. Batas penggunaan masker ini tidak boleh lebih dari 40 jam.

Sama seperti seri N dan R, masker P95 mampu menyaring aerosol minyak sampai 95%, masker P99 hingga 99% dan P100 sanggup menyaring partikel tersebut hingga 99.97%.

Apapun jenis maskernya, kamu harus mengerti cara pemakaian yang tepat. Selain itu, cuci tangan juga sama pentingnya dengan memakai masker. Pastikan selalu mencuci tangan setiap usai melakukan atau menyentuh sesuatu, terutama di tempat umum. 

Di samping itu semua, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh juga tidak kalah pentingnya. Jika sakit tidak kunjung sembuh, sebaiknya temui dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama jika kamu mengalami gejala batuk, pilek, demam, dan sesak napas.

Komentar

250 Karakter tersisa