Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Jakarta - Wabah pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap semua sektor pendidikan manusia, termasuk pendidikan. Menghadapi kondisi seperti ini maka kita harus mampu melakukan perubahan, yakni mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru. Perubahan tersebut termasuk dalam pembelajaran PJOK atau Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
"Pada kondisi seperti ini intinya adalah beradaptasi dengan keadaan yang ada," ujar Adrian Iriana Perkasa dari P4TK Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling saat Webinar "Strategi PJJ Daring untuk Mapel Penjas" seperti dikutip dari laman Ditjen GTK, Kamis, 16 Juli 2020.
Baca juga: Guru, Kemendikbud Gelar Webinar Asesmen dan Pembelajaran Literasi-Numerasi
Pada webinar yang digelar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan ( Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud), Adrian menjelaskan, untuk melakukan adaptasi itu maka perlu strategi yang pas agar bisa memperlancar kegiatan pembelajaran.
Adri menjabarkan ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan strategi tersebut, yakni adanya keterlibatan orang tua.
"Ketika dalam proses belajar dari rumah, orang tua memiliki fungsi yakni sebagai pendamping sekaligus contoh. Peran orang tua tentu sangat besar sekali. Sebab guru tidak bisa mengawasi secara maksimal. Maka peran orang tua sangat besar dalam pembelajaran," katanya.
Baca juga: Unpad Buka Pendaftaran Jalur Mandiri S1, Nilai UTBK Bukan Syarat Utama
Kemudian, kedua, adanya pemanfaatan teknologi. Dalam melakukan pembelajaran daring, Adrian menjelaskan, pasti semua orang tidak lepas dari pemanfaatan teknologi dan jaringan internet. Karenanya, pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah bisa menggunakan berbagai media komunikasi yang dapat digunakan sebagai alat penyampaian pembelajaran.
Ketiga adalah penerapan hidup sehat. Mata pelajaran PJOK ini sangat berkaitan dengan penerapan hidup sehat, karena dalam pokok materi dasar langsung tertera tentang kehidupan pola hidup sehat.
"Ini sangat berguna sekali pada masa pandemi Covid-19. Semua orang harus sehat, tentu agar terhidar dari Covid-19," ujarnya.
Baca juga: FSGI: Sejumlah Daerah Langgar Aturan Tatap Muka Tahun Ajaran Baru
Lalu, keempat adalah aspek afektif. Aspek ini sangat penting menjadi acuan utama dalam mata pelajaran PJOK.
Pada kesempatan itu, Adrian dia juga menyinggung tentang RPP Inspiratif. Menurutnya, RPP ini mengandung tiga hal yakni sederhana, memerdekakan dan praktis.
"Tujuan dari RPP ini bukan menjadi patokan utama, tapi ini menjadi inspirasi guru-guru Penjas seluruh Indonesia dan harapannya bisa mengembangkan serta menyempurnakan," ujarnya.
250 Karakter tersisa