130 Pelajar Asal Papua Barat Kembali ke Daerah Asal 

Ilus: Pixabay


Schoolmedia News, Manokwari - Sebanyak 130 pelajar asal Provinsi Papua Barat yang selesai mengikuti program afirmasi pendidikan menengah (Adem) di sejumlah daerah di Indonesia segera kembali ke daerah asal.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba mengatakan pemulangan 130 pelajar dilaksanakan secara bertahap pada 3 hingga 5 Juni 2020.

"Dari Papua dan Papua Barat keseluruhan sebanyak 414 orang. Untuk Papua Barat sendiri ada 130 sisasnya dari Provinsi Papua" ucap Dowansiba di Manokwari, Selasa, 26 Mei 2020. 

 

Baca juga: IAIN Palu Beri Beasiswa Rp 1,2 Juta Selama 4 Tahun untuk Ratusan Mahasiswa

 

Ia menjelaskan, para pelajar tersebut mengikuti program afirmasi pendidikan selama tiga tahun pada SMA dan SMK di sekolah-sekolah unggulan yang ditunjuk pemerintah. Tahun ini mereka lulus sehingga akan dikembalikan ke daerah masing-masing.

Terkait pemulangan tersebut, lanjut Dowansiba, beberapa waktu lalu pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan serta seluruh pemangku kepentingan yang tergabung dalam gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.

"Pemulangan inikan masih dalam situasi pandemi, sehingga banyak persiapan yang perlu dilakukan termasuk penerapan protokol kesehatan," ujarnya.

Dowansiba menyebutkan, pemulangan ini akan dilakukan sejumlah daerah di Indonesia. Secara keseluruhan di Provinsi Balai 38 orang yang akan dipulangkan ke Papua dan Papua Barat, Jawa Timur sebanyak 125 orang, Jawa Barat sebanyak 96 orang, Jawa Tengah 67 orang, Banten 63 orang, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 27 orang.

 

Baca juga: Kemenag Tertibkan Panduan Kurikulum Darurat Madrasah

 

Khusus di Papua Barat, di Manokwari ada 30 orang yang dipulangkan, Kota dan Kabupaten Sorong 31 orang, Fakfak 15 orang, Kaiman 11 orang, Raja Ampat 9 orang, Maybrat 8 orang, Sorong Selatan 8 orang, Manokwari Selatan dan Teluk Wondama masing-masing 7 orang, dan Kabupaten Tambrouw 4 orang.

"Kita masih dalam situasi pandemi, sebelum pulang ke rumah masing-masing mereka tentu harus menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan," sebut Dowansiba lagi.

Ia menambahkan, biaya pemulangan dari kota studi ke provinsi asal ditanggung pemerintah pusat. Sedangkan biaya dari ibu kota provinsi ke daerah masing-masing menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan provinsi.

Komentar

250 Karakter tersisa