Siasat Sukses Belajar “Firacosem” dengan Google Classroom

Foto: Google Classroom

 

Sejak awal Maret 2020 hingga waktu yang tidak ditentukan, SMA Negeri 1 Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, sudah tidak mengadakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dikarenakan pandemi Covid-19. Pembelajaran ini kami siasati dengan bijak demi keberlangsungan pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan kebijakan penggunaan media pembelajaran berbasis Information Technology (IT), Operational Technology (OT), serta Internet of Things (IoT). Harapan kami, mampu menjembatani antara peserta didik dengan pendidik. 

Satu perwujudan menjawab tantangan tersebut adalah dengan penyajian pembelajaran Learning Managent System (LMS) menggunakan Google Classroom bagi 1.188 peserta didik di sekolah kami.


Fitur yang mudah dioperasikan 

Google Classroom merupakan satu dari beberapa layanan flatform online gratis yang disediakan untuk kepentingan pendidikan di masa pandemi covid-19. Di dalamnya memiliki fitur-fitur yang mudah dioperasikan oleh pengguna seperti memberi pengumuman atau tugas, mengumpulkan tugas dan mengevaluasi hasil pekerjaan peserta didik. 

Perusahaan raksasa milik Google yang menguasai kelas dunia digital ini memiliki beberapa keunggulan fasilitas layanan diantaranya Google for Education yang mencakup Google Mail, Google Drive, Google Calender, Google Docs, Google Sheets, Google Slides dan Google Sites dalam proses pembelajarannya.


Belajar fisika

“Firacosem” merupakan pembelajaran Fisika di era pandemi Covid-19 yang memanfaatkan layanan gratis fasilitas Google Classroom. Aplikasi ini memudahkan kami untuk berinteraksi secara virtual. Para pendidik dapat menyampaikan atau membuat materi dan tugas-tugas kepada peserta didik. Sehingga dengan mengunggah ke satu atau beberapa kelas dan menetapkan batas waktu pengerjaan, pendidik mampu mengendalikan/mengontrol akses materi hingga tugas yang diberikan kepada semua peserta didik. 

Selanjutnya, peserta didik mengerjakan tugas-tugas dari pendidik dengan menampilkan dokumen, mengedit dokumen bersama atau mengedit salinan dokumen secara individu. Ketika selesai, peserta didik menyerahkan tugasnya sebelum batas waktu yang ditentukan. 

Bila peserta didik merasa kurang yakin dengan jawabannya, maka mereka dapat membatalkan pengiriman tugas, melakukan perubahan dan mengirim ulang tugasnya sebelum batas waktu yang ditentukan. 

Dari hasil unggahan pekerjaan peserta didik tersebut, kemudian pendidik akan memeriksa dan menilainya. Tugas itu kemudian dikembalikan oleh pendidik kepada para peserta didik melalui fitur Google Classroom. Sebagai umpan balik, disertai pula catatan dan masukan pada masing-masing individu terkait tugas yang dikumpulkan.

Akhirnya, peserta didik dapat melihat penilaiannya yang terpampang pada hasil pekerjaan melalui Google Classroom pada fitur Grade.

Pembelajaran ”Firacosem” terbantu dengan adanya kehadiran Google Classroom sebagai salah satu flatform penyedia jasa layanan gratis di bidang pendidikan. Layanan ini dimanfaatkan pendidik, dalam hal ini guru fisika.

 

Dapat memonitor dengan baik

Pembelajaran “Firacosem” dapat berjalan lancar menggunakan Google Classrom yang bisa dimonitor dengan baik. Dengan demikian, sebagian besar kesulitan pendidik dan peserta didik dalam menghadapi pembelajaran fisika di era pandemi covid-19 dan era revolusi industri 4.0 dapat diselesaikan dengan baik.

Salah satu manfaat paling penting yang dirasakan siswa dan guru dengan penggunaan Google Classroom adalah kolaborasi online yang efisien. Sebab, guru dapat mengirimkan pemberitahuan ke peserta atau siswa mereka untuk memulai melakukan diskusi secara daring atau online atau memberitahu mereka tentang kegiatan pembelajaran online tertentu. Selain itu, peserta didik juga mudah mengirimkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.


 


 

Penulis:

Untoro Adi Aristina, S. Pd
Guru Fisika SMA Negeri 1 Baturetno, Jawa Tengah

Komentar

250 Karakter tersisa