Selalu Aktif, Orang Tua Dituntut Punya Pola Asuh Digital

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jakarta – Keluarga sebagai salah satu trisentra pendidikan merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi pembentukan karakter anak. Pola asuh yang dilakukan orang tua terhadap anak bertujuan untuk melayani kebutuhan fisik dan psikologis anak. Pada era digital saat ini para orang tua harus memilih pola asuh yang efektif untuk sang anak agar terhindar dari program distrak yang dapat memicu perilaku menyimpang.

Orang tua seringkali merasa kesulitan dalam melakukan pengasuhan digital terhadap anak karena adanya perbedaan generasi dan adaptasi media digital. Pada umumnya saat ini orang tua termasuk dalam generasi imigran digital yaitu tumbuh sebelum lahirnya media digital sedangkan anak merupakan generasi digital atau bahkan native digital yaitu generasi yang lahir ketika media digital sudah ada. Hal ini dikemukakan dalam kuliah online CPMH Fakultas Psikologi UGM, Senin (26/4).

Contoh karakteristik dari generasi digital yaitu aktif dalam mengemukakan identitas diri, memiliki wawasan yang luas, menyukai kebebasan, ingin memiliki kontrol, bergantung terhadap teknologi, menikmati lingkungan online, memiliki kemampuan adaptasi teknologi yang baru serta kemampuan multitasking.

“Dengan mengetahui karakteristik masing-masing generasi digital khususnya digital native harapannya tenaga pendidik dan orang tua dapat memahami sehingga dapat menentukan cara yang sesuai untuk mengarahkan anak,” tutur Psikolog CPMH Fakultas Psikologi, Wirdatul Anisa, M.Psi.

 

Baca jugaMenurut Penelitian, Masyarakat Indonesia Lebih Menyukai ‘Cashless’

 

Psikolog CPMH lainnya, Nurul Kusuma, M.Psi., mengatakan pengasuhan digital adalah bagaimana orang tua mendampingi anak sehingga bisa memaksimalkan manfaat dari lingkungan digital dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. Artinya, bukan selalu ada secara fisik disamping anak ketika anak sedang berinteraksi dengan media digital, namun secara keseluruhan dari mulai edukasi awal mengenai media digital hingga evaluasi penggunaan media digital.

Ia menjelaskan tahapan dalam pengasuhan media digital yaitu media instruktif yaitu dengan memberikan pemahaman kepada anak terkait media digital, mediasi menonton bersama yaitu hadirnya orang tua ketika anak beraktivitas dengan media digital, media terbatas yaitu penerapan aturan bagi anak mengenai media digital, dan media teknis yaitu penggunaan alat bantu kontrol dan monitor aktivitas digital bagi anak.

Kedua psikolog itu juga menjelaskan praktik pengasuhan digital antara lain yaitu meningkatkan literasi digital, mengenal sisi positif dan negatif era digital, mengajarkan anak untuk memilih informasi internet dengan benar, evaluasi bersama anak terkait konten, menciptakan lingkungan digital yang sehat, dan mengenalkan etika dalam berinteraksi di dunia maya.

Dengan pola komunikasi yang baik dan sehat orang tua lebih mudah dalam melakukan adaptasi terhadap berbagai perilaku anak ketika berinteraksi dengan media digital.

“Modal utama dalam pola pengasuhan digital adalah komunikasi orang tua terhadap anak,” tegas Nurul.

Komentar

250 Karakter tersisa