Penelitian Ungkap Memasak Bisa Membantu Diri Merasa Lebih Baik

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jakarta – Pandemi virus Corona tenyata membuat banyak tren baru, terutama di dunia kuliner. Salah satunya tren makanan dan minuman seperti kopi dalgona, sereal pancake hingga memasak martabak di teflon. Pandemi Covid-19 ternyata meningkatnya ketertarikan orang-orang untuk berada di dapur. Tren memasak atau membuat kue telah dikenal menjadi obat yang umum untuk mengatasi stres atau perasaan sedih.

Menurut sebuah studi, sedikit kreativitas setiap hari dapat memberikan manfaat terhadap kebahagiaan dan kepuasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Positive Psychology ini menunjukkan bahwa orang yang sering melakukan proyek kecil dan kreatif terlihat lebih santai dan lebih bahagia dalam kehidupan sehari-hari. 

Para peneliti meneliti 658 orang selama sekitar dua minggu. Hasilnya adalah melakukan hal-hal kecil sehari-hari seperti memasak dan membuat kue membuat kelompok ini merasa lebih antusias tentang hari esok. 

"Ada pengakuan yang berkembang dalam penelitian psikologi bahwa kreativitas dikaitkan dengan fungsi emosional," ujar Tamlin Conner, seorang psikolog di University of Otago. 

"Namun, sebagian besar studi ini berfokus pada bagaimana emosi bermanfaat atau menghambat kreativitas, bukan apakah kreativitas bermanfaat atau menghambat kesejahteraan emosional."

 

Baca jugaTemani Penggemar, Museum Studio Ghibli Buka Tur Virtual

 

Ternyata ini bukan pertama kalinya para ilmuwan meneliti hubungan antara memasak dengan perasaan positif. Dalam beberapa tahun terakhir, psikolog mulai banyak mengeksplorasi memasak dan membuat kue sebagai alat terapi untuk membantu orang berurusan dengan hal-hal seperti depresi dan kecemasan.

Bagi orang-orang yang gampang cemas atau dilanda kecemasan, memasak atau membuat kue mempunyai cara yang mirip dengan meditasi. Untuk menyiapkan makanan yang enak, kamu harus fokus pada komposisi dan teknik yang digunakan. Memasak atau membuat kue mungkin bukan obat penghilang segala penyakit mental, tetapi siapa pun yang membutuhkan motivasi bisa menggunakan cara ini.

Komentar

250 Karakter tersisa