Foto: Unsplash
Schoolmedia News, Jakarta - Jumlah penderita stroke selalu meningkat setiap tahunnya, terutama di negara berkembang. Stroke sendiri terjadi saat suplai darah ke otak terputus. Karena otak kekurangan oksigen, maka sel otak akan mati yang membuat beberapa orang mengalami kelumpuhan atau hilang ingatan. Stroke umumnya menyerang orang dewasa atau yang telah senja.
Namun, umur bukanlah patokan seseorang bisa terkena stroke. Banyak juga orang yang masih muda usia 30-40 yang terserang stroke. Jenis stroke pada kaum muda umumnya ministrok atau sering diistilahkan sebagai stroke ringan. Dalam istilah medis, stroke ringan merupakan serangan iskemik transien atau transient ischemic attack (TIA).
Transient Ischemic Attack adalah berkurangnya aliran darah ke otak untuk sementara waktu akibat tersumbatnya pembuluh darah. Gejala stroke ringan kondisi medis yang ditandai dengan kelemahan, mati rasa atau kelumpuhan yang bersifat tiba-tiba pada anggota tubuh, biasanya pada satu sisi dari tubuh dan membaik dalam waktu 24 jam.
Baca juga: 4 Cara Memilih Kaca Mata Berdasarkan Bentuk Wajah
Gejala stroke ringan disebabkan oleh bekuan darah yang menyumbat aliran darah ke bagian dari otak secara singkat, tanpa meninggalkan kerusakan yang bertahan lama. Gejala stroke ringan transient ischemic attacks mempunyai resiko sangat tinggi untuk terjadi stroke di masa yang akan datang. Oleh karena itu perubahan gaya hidup dan pola makan harus segera dilakukan.
Gejala Stroke Ringan
1. Mati rasa atau kelemahan otot, biasanya di satu sisi tubuh
2. Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
3. Pusing atau kehilangan keseimbangan
4. Penglihatan ganda atau kesulitan melihat dalam satu atau kedua mata
5. Gejala stroke ringan biasanya hanya berlangsung beberapa menit tetapi dapat bertahan hingga 24 jam.
6. Pingsan
7. Kehilangan kesadaran
8. Kelumpuhan tiba-tiba wajah, tangan atau kaki, terutama pada sisi sebelah tubuh
Seseorang yang mengalami serangan stroke harus sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit untuk mencegah berlanjutnya kerusakan di otak. Bila memungkinkan maka sebaiknya dibawa dalam masa golden period, yaitu tiga jam setelah stroke mulai menyerang. Gejala stroke ringan pada masa ini penderita masih sangat mungkin untuk terhindar dari stroke, bila langsung ditangani dengan benar.
Baca juga: Udara Panas Bisa Bikin Otak Lemot, Benarkah?
Cara Ampuh Cegah Penyakit Stroke dengan Sebutir Telur
Telur ayam selama ini dituduh sebagai biang penyebab penyakit kolesterol sebab kuning telur tinggi akan kolesterol jahat. Namun sebuah penelitian malah mengatakan bahwa rutin mengonsumsi telur sebutir per hari ampuh untuk mencegah penyakit stroke, dilansir dari Boldsky, Kamus (2/7/2020).
"Satu butir telur mengandung protein, vitamin A, D, E, serta zat antioksidan lutein dan zeaxanthin. Zat antioksidan ini telah tersebut mampu mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang menjadi salah satu penyebab penyakit stroke," ujar pemimpin peneliti Dominik Alexander dari EpidStat Institute, Michigan, AS.
"Penelitian kami juga menemukan bahwa mereka yang rajin mengonsumsi sebutir telur per hari menunjukkan penurunan stroke sebesar 12%. Itulah sebabnya mengonsumsi telur bermanfaat untuk menurunkan stroke."
Agar kamu mendapatkan manfaat lebih dari konsumsi telur, sebaiknya pilih telur yang masih segar dan organik. Sebab telur jenis ini mengandung lebih sedikit bakteri yang bisa membahayakan kesehatan.
250 Karakter tersisa