7 Penyebab Anyang Anyangan yang Tak Boleh Diabaikan

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jakarta – Pernahkah kamu mengalami anyang anyangan? Anyang-anyangan yang dalam istilah medis disebut dysuria. Anyang-anyangan adalah gangguan berupa munculnya nyeri atau perih saat sedang buang air kecil atau setelahnya. Keluhan ini biasanya dirasakan pada orang yang memiliki masalah pada saluran kemih. Ada beberapa penyakit yang dapat menimbulkan gejala berupa anyang-anyangan, antara lain infeksi saluran kemih, infeksi kandung kemih, batu ginjal, radang prostat, kram otot kandung kemih, hingga penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. 

Pada wanita, keluhan sering anyang-anyangan juga bisa jadi disebabkan oleh diabetes. Ketika mengalami anyang-anyangan, nyeri bisa berasal dari kandung kemih, uretra, atau perineum. Uretra adalah saluran yang membawa urine ke luar tubuh. Sementara, perineum adalah area di antara skrotum dan anus pada pria. Sedangkan pada wanita, perineum adalah area di antara anus dan bukaan vagina.

Menderita anyang-anyangan tentu sangat tidak nyaman. Selain nyeri, anyang-anyangan bisa membuat Anda bolak-balik ke kamar kecil karena ada dorongan untuk buang air kecil, meskipun urine yang keluar hanya sedikit. Berikut beragam penyebab anyang-anyangan yang bisa diwaspadai seperti Schoolmedia News rangkum dari berbagai sumber.

 

Baca jugaArab Saudi Tutup Akses Masuk Akibat Varian Baru Virus Corona di Inggris

 

1.    Infeksi saluran kemih (ISK)
Penyebab infeksi ini, yaitu banyaknya bakteri yang menumpuk pada bagian manapun di saluran kencing yang meliputi ginjal, ureter (tabung yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (tabung yang membawa urine dari kandung kemih keluar tubuh). Selain anyang-anyangan, gejala lain yang dapat muncul akibat ISK yaitu sering buang air kecil, mengeluarkan urine yang keruh atau bernoda darah, demam, urine berbau busuk, kesulitan untuk buang air, dan nyeri di sisi perut.

 

2.    Sensitivitas terhadap bahan kimia
Sensitivitas terhadap bahan kimia, seperti halnya produk wewangian untuk organ intim, vaginal douche (semprotan vagina), kertas toilet beraroma, pelumas, dan semacamnya, bisa menimbulkan iritasi. Iritasi pada organ intim bisa memicu terjadinya anyang-anyangan. Selain itu, gejala lain yang dapat terjadi, di antaranya gatal, kemerahan, dan pembengkakan.

 

3.    Kista ovarium
Kista ovarium merupakan kista yang tumbuh pada satu atau kedua ovarium di kedua sisi kandung kemih. Kista ini dapat menekan kandung kemih sehingga menyebabkan terjadinya anyang-anyangan. Gejala lain yang mungkin terjadi, yaitu pendarahan abnormal di vagina, nyeri panggul, dan menstruasi yang menyakitkan.

 

4.    Infeksi menular seksual (IMS)
Infeksi menular seksual, merupakan salah satu penyebab anyang-anyangan yang umum, misalnya klamidia, kencing nanah, dan herpes yang memengaruhi saluran kemih. Gejala infeksi menular seksual lain yang umum terjadi dapat meliputi gatal, sensasi terbakar, keputihan abnormal, nyeri saat buang air kecil, dan munculnya lepuhan atau luka pada penderita herpes genital.

 

Baca juga6 Makanan Serba Emas yang Ada di Dubai

 

5.    Obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu berpotensi menimbulkan iritasi dan membuat jaringan kandung kemih meradang. Hal ini sering menyebabkan terjadinya anyang-anyangan. Jika kamu mengonsumsi obat tertentu, lalu merasakan anyang-anyangan maka sebaiknya bicarakan dengan dokter.

 

6.    Infeksi prostat
Penyebaran infeksi bakteri atau peradangan kronis, seperti IMS, dapat menyebabkan prostatitis atau infeksi prostat pada pria. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti anyang-anyangan, nyeri pada kandung kemih, testis, dan penis, kesulitan ejakulasi, ejakulasi yang menyakitkan, serta sering buang air kecil terutama saat malam hari.

 

7.    Batu ginjal
Batu ginjal merupakan endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Terkadang, batu ginjal berada di sekitar area di mana urine memasuki kandung kemih sehingga memicu terjadinya anyang-anyangan. Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul, yakni nyeri di samping atau belakang perut, urine berwarna merah muda atau coklat, urine keruh, mual, muntah, dan demam.

Komentar

250 Karakter tersisa