Foto: Unsplash
Schoolmedia News, Jakarta - Menurut WHO, ada sembilan puluh ribu kasus kematian pada wanita yang disebabkan oleh penyakit kanker. Salah satu jenis kanker yang sering diderita wanita adalah kanker serviks dan kanker rahim. Penting untuk diketahui, bahwa penyakit kanker rahim itu jelas berbeda dengan kanker serviks, namun kedua penyakit tersebut merupakan salah satu penyakit yang dapat mematikan, terutama bagi kaum wanita.
Kanker rahim adalah kanker yang berkembang dalam lapisan rahim. Rahim terletak di antara kandung kemih dan rektum, termasuk leher rahim dan rahim. Leher rahim berhubungan dengan vagina, sementara badan rahim berhubungan dengan tuba falopi. Selain itu, kanker dapat berkembang dari lapisan jaringan rahim. Tumor yang langka ini adalah kanker dari jaringan ikat rahim. Berikut gejala kanker rahim yang telah Schoolmedia News rangkum dari berbagai sumber, Senin (18/11/2020).
1. Nyeri Pada Perut dan Pinggang
Kasus kanker rahim yang berkembang pada dinding adenosid rongga rahim biasanya memicu pasien mengeluhkan gejala kanker rahim berupa rasa nyeri yang menekan pada perut hingga pinggang. Gejala kanker rahim ini datang sewaktu-waktu, tetapi kadang muncul cukup kuat pada saat setelah melakukan aktivitas seks. Pada wanita usia subur, rasa nyeri bisa semakin kuat pada saat menstruasi datang.
2. Perut Membesar
Jaringan ligamen pada rongga rahim yang mengalami efek inflamasi karena invasi sel kanker biasanya akan membengkak. Ini membuat pasien tampak memiliki perut yang besar dan sedikit terasa keras.
Baca juga: 5 Cara Mengidentifikasi Lapar Sungguhan atau Lapar Mata
3. Rasa Nyeri Saat Kencing
Karena lokasi rahim yang berdekatan dengan ginjal dan kandung kemih, banyak pasien stadium awal juga mengeluhkan gejala kanker rahim dengan nyeri pada saat kencing kadang juga disertai efek kesulitan untuk kencing. Ini karena perkembangan sel kanker pada dinding rahim menekan organ-organ lain di sekitarnya.
4. Menstruasi Berat
Kebanyakan kasus penyakit ini akan menimbulkan gejala kanker rahim dengan menstruasi yang berat. Darah yang dikeluarkan sangat banyak dengan periode yang panjang. Meski dinding endometrium tidak terinvasi, tetap saja kerusakan pada dinding luar rahim akan mempengaruhi dinding dalam rongga rahim.
5. Perdarahan
Kasus perdarahan rahim memang biasanya lebih banyak terjadi pada kasus kanker endometrium. Tetapi efek dari kerusakan pada dinding luar rahim juga bisa memberi efek tekanan pada dinding dalam rahim dan memicu terjadinya perdarahan. Biasanya gejala kanker rahim berupa perdarahan terjadi relatif lebih ringan hingga hanya muncul bercak darah saja.
Baca juga: Menilik Rumah Sakit Gajah Puluhan Tahun di Thailand
6. Rasa Lelah Berlebihan
Karena efek serangan sel kanker banyak pasien juga mengeluhkan masalah kelelahan yang cukup berat. Bukan hanya itu pasien juga tampak mudah lesu dan lemas. Beberapa pasien juga mengalami gangguan libido akibat efek gangguan fungsi saraf pada area genital wanita.
7. Masalah Berat Badan
Gejala kanker rahim pada umumnya juga mudah dikenali dari masalah selera makan yang menurun. Di saat yang sama pasien juga mudah merasa mual dan muntah. Di saat yang sama, sel kanker secara agresif menarik lebih banyak nutrisi. Ini akan membuat pasien dengan cepat mengalami penurunan berat badan.
Pengobatan Untuk Kanker Rahim
Pengobatan kanker rahim yang umum dilakukan adalah histerektomi atau operasi pengangkatan rahim. Histerektomi dapat dilakukan untuk menyembuhkan kanker rahim stadium awal, namun membuat pasien tidak bisa hamil. Kemoterapi dan radioterapi terkadang juga digunakan dan dikombinasikan dengan tindakan pembedahan. Selain itu, terapi hormon juga dapat dilakukan untuk pasien yang belum menopause dan masih ingin memiliki anak.
250 Karakter tersisa