Cari

Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya

Ada Kabut Asap Karhutla, Warga Pertanyakan Alat Ukur Pencemaran Udara Tak Berfungsi

Ilustrasi kebakaran hutan, Foto: Pixabay

 

SCHOOLMEDIA NEWS, Palangka Raya - Warga di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mempertanyakan alat pengukur indeks standar pencemar udara (ISPU) saat ini tidak berfungsi, padahal kondisi kota itu sedang mengalami dampak kebakaran hutan dan lahan.

"Beberapa waktu lalu, layar yang menampilkan kondisi udara yang di Bundaran Besar Palangka Raya masih berfungsi. Namun kenapa, justru saat kita perlu, alat itu malah tidak berfungsi," kata Heru Supian, warga Palangka Raya, Kamis, 18 Juli 2019. 

Matinya tampilan alat pengukur ISPU itu membuat warga di "Kota Cantik" tidak bisa mengetahui kondisi udara. Padahal saat ini, kata Heru, ISPU sangat penting sehubungan dengan kebakaran hutan dan lahan, yang menimbulkan asap.

"Kalau pas udara seperti biasa alat itu mati tidak menjadi masalah. Namun sekarang, saat kita mulai diselimuti kabut asap, justru alat itu tidak berfungsi. Ini yang menjadi pertanyaan," kata Heru. 

 

Baca juga: Cegah Karhutla, IPB: Waspadai Turunnya Tinggi Muka Air Gambut

 

Dia pun berharap pemerintah kota segera mengaktifkan kembali layar pantau indeks standar pencemaran udara yang dipusatkan di kawasan Bundaran Besar Kota Palangka Raya itu.

Sebelumnya, Kepala Laboratorium Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Bowo Budiarso mengatakan alat pemantau ISPU tersebut sedang dalam pemeliharaan.

"Alat ISPU sudah dua bulan ini tidak berfungsi, teknisinya khusus didatangkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kami sudah mengajukan usulan perbaikan, karena Palangka Raya saat ini mulai diselimuti kabut tipis asap dampak kebakaran lahan, tapi belum ada kejelasan dari kementerian perbaikannya," katanya.

 

Baca juga: 4 Desa Minta Air Bersih, BPBD Ngawi Masih Tunggu Dana Bantuan dari Pemprov

 

Alat pemantau partikel pencemaran udara itu merupakan hibah dari KLHK pada 2017.

"Karena alat tersebut mulai rusak sejak dua bulan terakhir, sehingga saat terjadi pencemaran udara akibat kabut asap seperti saat ini data yang keluar tidak akurat. Kami menunggu saja teknisinya datang ke Palangka Raya," kata Bowo Budiarso.

Saat ini kondisi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah mulai diselimuti kabut asap terutama di pagi dan sore hari. Bahkan terkadang di siang hari kabut asap juga mulai menyelimuti Kota Palangka Raya.

Berita Regional Selanjutnya
300 Koleksi Buku Jadi Hiburan Anak-anak Pencari Suaka
Berita Regional Sebelumnya
4 Desa Minta Air Bersih, BPBD Ngawi Masih Tunggu Dana Bantuan dari Pemprov

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar