Cari

null, null

Bulog NTT Kirim 3 Ton Beras Fortifikasi ke Alor

Warga membeli beras pada Pasar Murah yang digelar Bulog NTT, di Kupang, NTT, Rabu (04/03/2020). Perum Bulog Divisi Regional NTT menggandeng pusat perbelanjaan hypermart, Dekranasda NTT, serta Bank BRI, BNI dan Pegadaian untuk menggelar pasar murah di Kota Kupang, 4 - 6 Maret 2020. (Antara/Kornelis Kaha)


Schoolmedia News, Kupang - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengirim sebanyak tiga ton beras fortifikasi Kabupaten Alor. Beras tersebut untuk dikonsumsi masyarakat guna mengatasi kekerdilan (stunting) pada anak-anak di daerah itu.

“Kami sudah kirim lagi sebanyak tiga ton beras fortifikasi ke Kalabahi, Kabupaten Alor, karena permintaan mereka cukup tinggi untuk upaya penanganan masalah stunting di daerah itu,” kata Kepala Perum Bulog Kanwil NTT Taufan Akib di Kupang, Sabtu, 7 Maret 2020.

Dia mengatakan, sebelumnya Bulog NTT juga sudah mengirim satu ton beras fortifikasi ke Alor namun sudah laku terjual sehingga ditambahkan lagi sebanyak tiga ton.

 

Baca juga: Sempat Terkendala Corona, Ini Jadwal MotoGP 2020

 

Taufan menjelaskan beras fortifikasi merupakan produk inovasi dari Bulog untuk membantu pemerintah di daerah-daerah dalam upaya penanganan masalah kekerdilan pada anak.

Beras ini, kata Taufan, mengandung berbagai zat yang berguna bagi tubuh manusia di antaranya vitamin A, B, B1, B3, B6, B9, B12, zat besi, dan zink.

Taufan mengatakan untuk saat ini persediaan beras fortifikasi yang dikantongi pihaknya mencapai sekitar 17 ton dan akan ditambahkan lagi sesuai permintaan pasar.

 

Baca juga: 6 Bioskop dengan Layar Terbesar di Dunia, Manjakan Pecinta Film

 

Selain untuk dikirim ke daerah-daerah yang meminta, beras ini juga dipasarkan melalui kegiatan pasar murah dengan harga Rp 18.000 per kilogram.

“Kalau permintaan tinggi maka kami juga akan tambah stok lagi dari pusat produksinya di Bulog Jawa Barat yang memiliki teknologi produksinya,” kata Taufan.

Taufan mengakui kehadiran beras fortifikasi ini belum terlalu familiar di berbagai lapisan masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan ini.

Untuk itu, ujarnya, selain melakukan penyaluran, pihaknya juga terus menyosialisasikan kepada masyarakat melalui kegiatan pasar murah maupun berbagai kesempatan lain.

“Prinsipnya beras fortifikasi ini dihadirkan untuk membantu pemerintah termasuk di NTT sesuai dengan program gubernur untuk memerangi persoalan stunting di daerah ini," katanya.

Berita Regional Selanjutnya
Kelola Rp 1 Miliar, Wali Kota Ingatkan Lurah Berhati-hati Kelola Dana Kelurahan 
Berita Regional Sebelumnya
TNI Tewas Terinjak Gajah Liar, Gubernur: Jangan Ada Konflik Manusia dengan Hewan Dilindungi

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar