Suhu Minus 30 Derajat Celcius, Begini Cara Tunawisma Bertahan Hidup di Siberia

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Siberia - Belakangan ini iklim Bumi sedang tidak menentu, bahkan mengalami perubahan yang ekstrem. Perubahan iklim ini berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Salah satu daerah yang terkena dampaknya adalah Siberia.

Sekarang, suhu di Siberia mencapai minus 30 derajat celcius. Melansir dari Independent, Kamis (12/3/2020), dengan suhu tersebut, akibatnya para tunawisma dan orang-orang lanjut usia terancam jiwanya.

Salah satu tunawisma tersebut bernama Alexei Vergunov. Ia tidak memiliki rumah. Dengan kondisi ekstrem ini, ia harus memutar otak agar dapat bertahan hidup.

 

Baca juga: Sederhana, Putri Ratu Elizabeth II Tak Malu Gunakan Kereta Bawah Tanah

 

Cara Tunawisma Betahan Hidup di Suhu Ekstrem

Foto: Unsplash

 

Alexei mengungkapkan bahwa ia tidur di bawah pipa pemanas industri. Meski hangat, cara dengan tidur di bawah pipa pemanas industri terbilang cukup berbahaya. Alexei bisa kapan saja mengalami luka bakar jika terlalu dekat dengan pipa. 

Pria 46 tahun ini telah menjadi tunawisma selama lebih dari 11 tahun. Alexei sempat berpikir untuk membangun kembali hidupnya, tapi putus asa lantaran ia ditinggal pergi oleh kekasihnya, Alyonka, yang meninggal karena kanker hati.

"Saya melewati hari. Jika saya menemukan seorang perempuan seperti dia, saya bisa berhenti dan mencoba untuk kembali ke masyarakat dan berhenti menjadi tunawisma, tetapi saya tidak dapat menemukan orang seperti dia," ujarnya.

 

Baca jugaPeringatan Hari Perempuan Internasional Tekankan Perlindungan Anak

 

Kehidupan Alexei

Foto: Unspalash

 

Alexei merupakan satu dari 3.500 orang tunawisma di Kota Omsk, Rusia. Ia biasa menyebut dirinya Lyokha the Beard. Alexei juga satu salah satu orang yang berhenti untuk mengobrol dan tertawa dengan penghuni kota.

Alexei juga menjelaskan waktu favoritnya adalah malam hari. Meskipun harus bertahan hidup di titik terdingin ditambah dengan suasana kota dan tempat pembuangan sampah sudah sepi, ia mengatakan, bahwa ia merasa bebas berkeliaran mencari botol kaca dan barang-barang daur ulang lainnya. Nantinya, barang-barang tersebut akan ia tukar dengan uang.

Komentar

250 Karakter tersisa