Nilai Tinggi, Kemdikbud: Seleksi CPNS Targetkan Aparatur Negara yang Cerdas Berkarakter

Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Foto: menpan.go.id

 

Schoolmedia News, Jakarta - Nilai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) peserta Calon Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbilang tinggi. Panitia Pelaksana SKD Kemendikbud Hanjar Basuki mengatakan hal tersebut.

“Saya harapkan peserta tetap semangat, karena kalau dilihat dari tren nilai yang sudah ikut SKD, rata-rata nilainya cukup bagus dibanding dengan tahun sebelumnya. Jadi, mungkin pesannya supaya tetap senang, semangat, dan jangan lupa belajar terus,” ujar Hanjar di sela-sela pelaksanaan SKD di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020 seperti dilansir dari laman Kemdikbud.

Seleksi ini merupakan ujian tahap pertama yang harus dilalui oleh peserta CPNS termasuk CPNS Kemdikbud. Seleksi ini berisi 100 soal yang terdiri dari tiga jenis tes, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (30 soal), Tes Intelegensia Umum (35 soal), dan Tes Karakteristik Pribadi (35 soal). Ketiga jenis tes tersebut bertujuan untuk menghasilkan aparatur negara yang cerdas dan berkarakter Pancasila.

Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) meliputi penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan nasionalisme, integritas, bela negara, pilar negara, dan bahasa Indonesia. 

Tes Intelegensia Umum (TIU) meliputi penilaian kemampuan verbal atau menyampaikan informasi lisan dan tulisan, kemampuan numerik, dan kemampuan figural. Tes Karakteristik Pribadi (TKP) meliputi penilaian tentang pelayanan publik, jejaring kerja, sosial budaya, teknologi informasi dan komunikasi, dan profesionalisme.

 

Baca juga: Bupati Minta Pelajar SMA/SMK Ikut Aktif Bangun Desa

 

Salah satu peserta seleksi CPNS Kemendikbud, Nurul Amalia Putri mengatakan, kesulitan atau kemudahan dalam mengerjakan soal SKD tergantung pada diri masing-masing.

“Alhamdulillah tadi dilancarkan,” ujar Nurul yang sudah dua kali mengikuti seleksi CPNS itu. 

Ia berhasil mendapatkan nilai SKD lebih dari 300, melebihi nilai ambang batas. Nilai tersebut langsung bisa dilihatnya usai mengerjakan soal-soal SKD yang menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test). Tujuannya mengikuti seleksi CPNS adalah agar bisa berkontribusi untuk negara. 

“ASN bisa jadi contoh untuk generasi muda Indonesia agar ikut aktif dalam kegiatan pemerintah,” tuturnya. Ia mendaftar untuk formasi Analis Kepegawaian itu.

Terkait hal ini, Kepala BKN, Bima Haria Wibisana mengatakan, SKD merupakan tes dasar yang dilakukan untuk melihat kemampuan dasar peserta seleksi CPNS. Ia berharap, dari SKD ini dapat disaring calon aparatur sipil negara (ASN) yang cerdas. 

“Karena situasi globalnya sekarang sudah kompleks. Mereka harus hidup mengatasi masalah-masalah Indonesia di masa depan. Jadi, kalau tidak cerdas akan sulit mereka melakukan pekerjaannya dan membantu negara ini jadi lebih makmur dan sejahtera. Kecerdasan itu kita lihat dari Tes Intelegensia Umum,” tutur Bima.
 
Namun, kata Bima, kecerdasan saja tidak cukup. Seleksi CPNS juga diharapkan dapat menghasilkan CPNS/ASN yang cocok memiliki karakter sebagai pelayan masyarakat. Hal itu dites melalui Tes Karakteristik Pribadi. 

“Nanti tetap harus ada diklat-diklat yang menunjang pembentukan karakter di kemudian hari. Tapi dr sisi awal saja kita bisa mengetahui karakternya pas tidak jadi PNS? Pas tidak melayani? Cukup sabar tidak dalam mendengar keluhan masyarakat? Ketahanan mentalnya bagaimana?,” ujarnya.

 

Baca juga: Gunakan Bahasa Lokal, Teater 3 SMAN 3 Denpasar Ramaikan Bulan Bahasa Bali

 

Kemudian, kata Bima, melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), peserta seleksi CPNS diuji karakternya dalam memahami keberagaman Indonesia. Seorang ASN, kata Bima, harus mampu melayani masyarakat dengan keberagaman yang tinggi. Itulah yang menjadi dasar mengapa TWK penting untuk dilaksanakan. 

“Kita bukan negara yang seragam, dan melayani keberagaman itu tidak mudah. Melayani orang Papua akan berbeda dengan melayani orang Aceh. Jadi pemahaman mereka akan keberagaman itu penting. Ternyata banyak yang gagal dari situ (TWK). Mereka pandai, cum laude, tapi wawasan kebangsaannya terbatas,” katanya.

Karena itu Bima menekankan, dalam SKD, tiga jenis tes tersebut sangat penting untuk menjadi penilaian dasar dalam mencari CPNS yang cerdas berkarakter. 

Komentar

250 Karakter tersisa