Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Bengkayang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat meriset terkait kebudayaan. Langkah awalnya adalah melalui workshop. Riset ini dilakukan untuk mendorong peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD).
"Dalam kegiatan ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkayang melalui bidang kebudayaan mengundang tokoh adat, tokoh masyarakat dan ketua- ketua adat dari seluruh kecamatan yang ada di Bengkayang. Kita mau kebudayaan di Kabupaten Bengkayang dapat digali untuk dijual sebagai wisata budaya yang dapat meningkatkan PAD untuk APBD," kata Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Gustian Andiwinata di Bengkayang, Rabu, 5 Maret 2020.
Baca juga: Bandara Internasional Yogyakarta Capai 94 Persen, AP I: Akhir Maret Beroperasi Penuh
Gustian menjelaskan untuk mengembangkan program kemajuan budaya daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang juga menyusun Raperda Kebudayaan sebagai dasar hukum kerja pemajuan kebudayaan di Kabupaten Bengkayang.
"Kabupaten Bengkayang kaya akan adat dan budaya yang merupakan kekayaan daerah dan bangsa yang bisa dijual sebagai penghasil untuk negara dan meningkatkan PAD. Kita juga punya tempat-tempat bersejarah, tanah keramat, kampung budaya dan adat- istiadat setiap subsuku yang ada di Kabupaten Bengkayang," ujarnya.
Gustian menginginkan ke depan, pihaknya juga akan merevitalisasi baik adat dan budaya dan sub suku serta bahasa sub suku yang hampir punah, seperti salah satu sub suku Sanayukng di Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang, yang sudah tidak ada lagi saat ini.
Sementara tempat- tempat bersejarah dari kehadiran sub suku tersebut masih ada.
"Kita berharap workshop ini dapat memperluas informasi kepada masyarakat dan ada efek dalam memajukan kebudayaan yang ada di Kabupaten Bengkayang," katanya.
Baca juga: Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia Digelar dalam Format Virtual
Dalam workshop tersebut diikuti oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pelaku budaya seluruh kecamatan yang ada di Bengkayang.
Workshop riset kebudayaan daerah tersebut juga merupakan bagian dari tugas dinas pendidikan dan kebudayaan untuk melaksanakan program Kemendikbud dalam aksi Pemajuan Kebudayaan Daerah.
250 Karakter tersisa