Schoolmedia News Bogor --- Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat Pendidikan Khusus (PMPK) berkolaborasi dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kembali melaksanakan Temu Nasional Pramuka Berkebutuhan Khusus 2022 yang dilaksanakan selama empat hari 25 -29 Oktober 2022 di Cisarua, Bogor secara daring dan luring
Sebanyak 1,115 anggota pramuka berkebutuhan khusus dari 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota mengikuti kegiatan secara daring. Sedangkan 256 anggota pramuka berkebutuhan khusus mengikuti kegiatansecara luring.
Kegiatan dibuka Plt Direktur PMPK, Aswin Wihdiyanto dengan memainkan angklung bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, selaku Waka Kwarda Jawa Barat, Kak H. Dedi Supandi, S.STP, M.Si, Ketua Kwartir Cabang Kabupaten Bogor, Kak H.A.Agus Ridallah, SH, MH, M.Pd dan Ketua Panitia Pertemuan Nasional Pramuka Berkebutuhan Khusus (PNPBK), Rika Rismayanti,
Dalam sambutanya, Plt Direktur PMPK, Aswin Wihdiyanto mengatakan kegiatan Pertemuan Nasional Pramuka Berkebutuhan Khusus, merupakan agenda kegiatan Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus dalam upaya peningkatan pembangunan sumber daya manusia Indonesia dengan mengedepankan pendidikan karakter sebagai kunci keberhasilannya terutama dalam hal mewujudkan profil Pelajar Pancasila yang tertanam dalam setiap individu Peserta Didik.
Dikatakan, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada PNPBK tahun 2022 sejalan dengan pesan Bapak Presiden pada Peringatan Hari Pramuka bahwa kita harus memiliki jiwa dan karakter pramuka sejati sebagaimana tertuang dalam Dwidarma, Trisatya dan Dasadarma Pramuka. Menjunjung tinggi kedisiplinan, kepedulian dan menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta saling peduli, membantu dan saling berbagi.
"Demikian halnya juga dengan Anak-anak kita terutama Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK) mari kita jadikan mereka menjadi pribadi yang lebih mandiri, disiplin dan berani sesuai dengan tema PNPBK tahun 2022 ini yaitu PNPBK yang berKarakter, Unggul, Andal dan Tangguh, (KUAT)," ujar Plt Direktur PMPK.
Kemendikbudristek berkomitmen untuk menciptakan profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Pelajar Pancasila yang dimaksud tentunya seluruh peserta didik di Indonesia termasuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus yang menjadi Anggota Gerakan Pramuka.
Sementara itu, Ketua Panitia Temu Nasional Pramuka Berkebutuhan Khusus, Rika Rahmayanti mengatakan tahun ini kegiatan PNPBK diikuti oleh peserta didik berkebutuhan khusus Netra, berkebutuhan khusus Rungu, berkebutuhan khusus Daksa, dan Grahita.
PNPBK pada tahun 2022 ini juga melibatkan siswa regular dari JABODETABEK untuk ikut berpartisipasi serta memeriahkan kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi interaksi positif dalam system pendidikan modern yang inklusif.
Menurut Plt Direktur PMPK, hal itu sangat relevan dengan semangat Kurikulum Merdeka yaitu bahwa dalam penyelenggaraan pembelajaran yang Inklusif, tidak hanya tentang menerima peserta didik dengan kebutuhan khusus saja, tetapi inklusif artinya satuan pendidikan mampu menyelenggarakan iklim pembelajaran yang menerima dan menghargai perbedaan, baik perbedaan sosial, budaya, agama, dan suku bangsa.
"Pendidikan karakter akan membentuk kebiasaan (habituation) pada peserta didik tidak terkecuali anggota pramuka berkebutuhan khusus. Dari kebiasaan itulah akan menjadi norma yang berlaku di lingkungan peserta didik berada," ujar Aswin.
Dari kebiasaan tersebut, lanjutnya akan menjadi norma agama, norma hukum, norma kebiasaan, norma susila, dan norma kesopanan. Norma-norma tersebut pada akhirnya akan membentuk pribadi yang baik dan lingkungan yang nyaman dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis dan Foto : Eko
250 Karakter tersisa