Teknologi dan Kreativitas Kunci Utama Pembelajaran daring Selama Pandemi

Foto: Youtube/Kemendikbud RI

Schoolmedia News, Jakarta - Teknologi dan kreativitas merupakan kunci utama bagi perguruan tinggi, mahasiswa, instansi, dan pemerintah dalam menghadapi segala tantangan di masa depan, khususnya pada masa pembelajaran secara daring. 

Teknologi sangat dibutuhkan pada kondisi saat ini dan menjadi kunci utama dari proses belajar daring, tetapi tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam mengakses serta mengoperasikannya.

Dalam satu tahun terakhir kegiatan belajar mengajar dipaksa bertransformasi dengan cepat menjadi daring, sementara tidak semua perguruan tinggi siap untuk melakukan pembelajaran daring. Ternyata, hal itu justru meningkatkan kreativitas dari perguruan tinggi untuk memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar harus terus berlangsung di tengah ketidaksiapan.

“Kita juga melihat berbagai kreativitas yang lahir dari perguruan tinggi di masa belajar daring ini. Begitu pun konten, modul pembelajaran yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam dalam seminar daring Delivering Online Learning and Using Appropriate Technologies Indonesia-Australia, Kamis (25/3).

 

Baca juga: Satu Tahun Pandemi, Ribuan Nakes Dan Pasien Covid-19 Kompak Main Angklung Bersama

 

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyediakan platform digital untuk berbagi materi perkuliahan dan berbagi kelas secara daring antarperguruan tinggi. Sebagai upaya membantu perguruan tinggi yang belum siap sepenuhnya dalam melaksanakan pembelajaran daring.Dari platform ini kita bisa melihat semangat gotong royong, saling membantu antarperguruan tinggi di masa pandemi.

Selain itu, partisipasi perguruan tinggi dalam kegiatan di luar belajar daring, seperti menjadi relawan Covid-19, Kampus Mengajar, Kampus Membangun Desa, KKN Tematik, dan kontribusi mahasiswa kesehatan membuktikan semangat gotong royong mahasiswa dalam membantu mengatasi pandemi.

“Sehingga dari kegiatan ini mahasiswa dapat belajar dalam bersosialisasi, perkembangan karakter, melihat perbedaan, juga mengembangkan kompetensi yang dimiliki,” ujar Nizam.

Nizam berharap kegiatan seminar ini dapat menjadi wadah untuk munculnya beragam kreativitas, inovasi, dan kolaborasi, serta menjadi sarana pembelajaran dari pengalaman Indonesia dan Australia untuk masa depan yang lebih baik. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan akses teknologi dalam proses belajar daring.


 

Komentar

250 Karakter tersisa