Puluhan Pelajar Ikuti Lomba dan Pameran Karya Ilmiah di Puwokerto

Sejumlah pelajar saat mengunjungi kegiatan Lomba "Airforce Fair 2020".Foto:ANTARA

Schoolmedia News. Purwokerto - Puluhan pelajar SD/MI dan SMP/MTs dari berbagai daerah mengikuti lomba dan pameran karya ilmiah tingkat nasional "Airforce Fair 2020" di SMA Islam Terpadu Al Irsyad Al Islamiyyah, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, 17-18 Januari 2020.

Kegiatan dengan tema "Peran Generasi Milenial untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals 2030" serta terdiri atas Lomba Karya Tulis Ilmiah SMP/MTs dan Lomba Pameran Karya Ilmiah SD/MI Tingkat Nasional itu dibuka pada Jumat (17/01/2020).

Saat ditemui wartawan di sela kegiatan, Pembina Airforce Lajnah Pendidikan dan Pengajaran (LPP) Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto Fitriani mengatakan kegiatan tersebut diikuti 49 tim dari berbagai daerah, seperti Semarang, Surabaya, Jakarta, dan Ponorogo, termasuk Purwokerto.

"Ada yang menampilkan teknologi, humaniora, dan sosial. Sebetulnya dari 119 karya itu kami seleksi, hanya 49 tim yang tampil di sini, terdiri LPKI SD/MI sebanyak 19 tim, sedangkan LKTI SMP/MTs sebanyak 30 tim," katanya.

Menurut dia, kegiatan tersebut ditujukan untuk membangun siswa agar dapat berpikir kritis sesuai dengan harapan pemerintah.

Dalam hal ini, kata dia, pemerintah ingin peserta didik atau siswa bisa meneliti dan berpikir kritis sehingga dapat berkontribusi sejak dini.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dyah Rachmawati Sugianto mengatakan pihaknya berkontribusi untuk pembinaan ilmiahnya dengan menghadirkan para pakar sebagai dewan juri dan mentor.

"Jurinya ada dua, Dr. Ali Humaidi dan Muhammad Ghozali, M.T.," ujarnya.

 

Baca Juga : Tujuh Siswa SD di Batang Keracunan Makanan


Ia mengakui kegiatan "Airforce Fair 2020" sangat menarik karena pesertanya merupakan siswa SD/MI dan SMP/MTs sehingga diharapkan dapat melibatkan, memperkenalkan, dan menarik minat pelajar di bawah SMA untuk melakukan penelitian.

"Yang paling penting buat saya adalah membiasakan berpikir kritis, inovatif, dan mandiri," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof. Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si. mengatakan anak-anak sekarang ingin membuat sesuatu yang langsung terlihat wujudnya seperti mobil listrik dan sebagainya.

Akan tetapi mewujudkannya, kata dia, perlu dilakukan dengan banyak membaca, pelatihan, dan sebagainya sehingga hal itu menjadi tantangan bagi anak-anak dalam melakukan penelitian.

"Anak-anak biasanya masih kurang literasinya," kata dia saat ditemui wartawan usai pembukaan kegiatan "Airforce Fair 2020".

Menurut dia, pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah saat sekarang banyak memanfaatkan teknologi dari hasil-hasil penelitian.

Hanya saja, kata dia, beberapa hasil penelitian itu hanya tertulis di buku skripsi, dan laporan, belum dibuat dalam wujud inovasinya.

"Itu yang masih menjadi kendalanya. Jadi belum ada diseminasi dalam wujud yang nyata. Jadi, teknologinya belum ke arah terapan," katanya.

Oleh karena itu, dia mengapresiasi kegiatan yang mengajarkan anak-anak tentang penelitian hingga dapat ditunjukan hasilnya seperti yang dipamerkan dalam ajang "Airforcer Fair 2020" tersebut. 

Komentar

250 Karakter tersisa