Ilustrasi guru, Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Jayapura - Dinas Pendidikan (Disdik), Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua berkomitmen mendata dan mendorong para siswa yang mengikuti kompetensi siswa tingkat SMK di wilayah adat Mamneramo Tami (Mamta) agar setelah kuliah kembali mengabdi menjadi guru di sekolah menengah kejuruan (SMK).
"Momentum ini akan didata oleh Disdik Papua guna mendorong para siswa yang mengikuti lomba agar setelah lulus kuliah nantinya kembali mengabdi menjadi guru di setiap SMK yang ada di Papua," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua, Christian Sohilait di Jayapura, Minggu 23 Februari 2020.
Wilayah adat Mamta tersebut meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kota Jayapura dan Kabupaten Mamberamo Raya.
Baca juga: Roket Air Meluncur di Langit SMPN 12 Tanjung Jabung Timur
Christian menjelaskan, para siswa yang mengikuti lomba ini merupakan seluruh siswa lulusan terbaik dari tiap jurusan di Papua.
Ia menambahkan, hal ini menjadi prioritas kepala dinas pendidikan dan menjadi tantangan berat setiap sekolah untuk menjawab kebutuhan karena banyak sekolah yang kurang dalam tenaga jurusan produktif.
"Hal ini menjadi kendala utama para kepala sekolah terkait menyiapkan tenaga guru dan pengadaan guru di SMK yang ada di Papua," ujarnya.
Kepala SMKN 2 Jayapura, Elia Waromi menyebutkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Jayapura menjadi juara lomba kompetensi siswa tingkat SMK di wilayah adat Mamta.
Pelaksanaan lomba kompetensi siswa tingkat SMK wilayah adat Mamta Provinsi Papua 2020 berlangsung sejak 19 hingga 22 Februari 2020.
"SMK Negeri 3 Kotaraja, Kota Jayapura, keluar sebagai juara umum pada pelaksanaan lomba kompetensi siswa tingkat SMK di wilayah Mamta, untuk pertama kali sejak dibagi ke dalam pendidikan berbasis wilayah adat oleh kebijakan Gubernur Papua, Lukas Enembe," ujarnya.
Baca juga: Prof Riri: Ketekunan Meneliti Siswa Harus Terus Diasah
Menurut dia, lomba kompetensi siswa ini diikuti oleh 29 SMK yang ada di wilayah adat mamta, dengan mata lomba yang diikuti sebanyak 11 mata lomba yang notabene adalah mata pelajaran jurusan dari SMK yang ada.
Sebelas mata lomba yang dilombakan diantaranya manajemen perhotelan, jasa perjalanan wisata, teknik industri, teknik mesin listrik, otomotif, teknik komputer jaringan, teknik las kendaraan, dan tata busana.
"Kami harapkan hasil ini tidak berakhir disini tapi terus di pacu oleh sekolah terhadap siswa di tiap SMK yang ada guna mempersiapkan siswa lebih baik, jelang LKS tingkat nasional nantinya," ujarnya.
Elia menambahkan, lomba SMK di wilayah mamta itu ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua Christian Sohilait melalui pemukulan tifa di Aula SMKN 1 Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu 22 Februari 2020.
250 Karakter tersisa