Ilus: Pixabay
Schoolmedia News, Jakarta - Anggota Komisi I DPR, Sukamta, meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), swasta, dan masyarakat agar bersama-sama meningkatkan kewaspadaan siber di masa pandemi Covid-19. Permintaan itu terkait adanya dugaan kebocoran data pelanggan Tokopedia.
"Pemerintah dalam hal ini Kominfo dan BSSN, swasta seperti perusahaan-perusahaan yang melakukan pengelolaan data pribadi serta masyarakat selaku pengguna internet, agar bersama-sama meningkatkan kewaspadaan siber. Kasus Tokopedia ini jadi alarm bagi dunia siber di Indonesia," kata Sukamta, Senin, 4 Mei 2020.
Sukamta mengingatkan bahwa pertengahan April lalu pihaknya sudah mendorong agar pemerintah meningkatkan keamanan dan ketahanan siber di masa pandemi ini, karena penggunaan daring meningkat dengan adanya kebijakan PSBB, belajar dan kuliah dari rumah.
Baca juga: Dugaan Akun Pengguna Toped Diretas, Pakar: Tokopedia Harus Bertanggungjawab
Ia mengutip data Analytic Data Advertising (ADA) yang mencatat ada kenaikan pengunaan internet oleh para adaptive shopper sebesar 300-400 persen pada Maret lalu, juga oleh para Working From Home Professional yang penggunaan internetnya meningkat hingga 400 persen hingga Maret.
"Bulan April kita duga angkanya meningkat lagi, jika melihat PSBB dilakukan lebih masif lagi di daerah-daerah. Bisa dikatakan saat seperti ini internet sangat-sangat penting. Pada kondisi normal saja internet telah demikian penting, apalagi ketika pandemi seperti sekarang," ujarnya.
Baca juga: Pengguna Tokopedia, Begini Cara Amankan Akun Data
Wakil Ketua Fraksi PKS itu mengatakan gangguan pada internet seperti hacking sampai cracking bisa mengacaukan kehidupan di masyarakat bahkan ancaman bisa sampai skala negara jika yang diserang adalah instalasi negara yang menguasai hajat hidup masyarakat yang diprogram dengan internet.
Karena itu menurut dia, kasus kebocoran data pengguna Tokopedia jadi alarm bagi pemerintah akan adanya potensi ancaman.
250 Karakter tersisa