Schoolmedia News, Jakarta - Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Muhammad Bakrun menjelaskan sebanyak 3000 sekolah sudah mendaftar mengikuti program SMK Pusat Keunggulan yang akan berjalan selama empat tahun untuk melihat perkembangan sesuai tahap-tahap yang telah direncanakan dalam desain program. Dalam kurun waktu tersebut, diharapkan sudah ada dampak yang bisa dilihat, terutama pada kualitas lulusan yang siap kerja sehingga dapat terserap ke industri maupun menjadi wirausaha.
“Kalau sekolahnya sudah bagus, bisa jadi tahun ini sudah masuk ke level tiga. Jadi, (program ini) ada empat level. Kalau sudah masuk kriteria yang sudah ditentukan, kira-kira itu pada tahu ketiga sampai empat tahun,” ungkap Bakrun.
SMK Pusat Keunggulan diharapkan mampu mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan dunia usaha/industri dan menjadi pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya, serta mampu mendukung proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Adapun petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan program SMK Pusat Keunggulan diatur di dalam Keputusan Menteri Nomor 17/M/2020. “Di dalamnya menyebut lima ruang lingkup penyelenggaraan program SMK Pusat Keunggulan yang meliputi sosialisasi, seleksi, penetapan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi penyelenggaraan program SMK Pusat Keunggulan,” terang Bakrun.
Baca Juga : Terdapat 1.700 Jenis Pelatihan Dalam Program Kartu Prakerja
Direktur Bakrun menambahkan bahwa SMK yang menjadi CoE di tahun 2020, tahun ini akan diverifikasi ulang guna menentukan level mereka yang akan diakselerasikan sesuai ketentuan program SMK Program Keunggulan. “Sejumlah 491 SMK CoE (tahun lalu) kami minta daftar ulang dan akan kami verifikasi untuk menentukan level berapa SMK tersebut. Tahun kemarin, fokus kamk terbatas pada sarana dan prasarana,” jelasnya.
“Untuk SMK yang masuk CoE tahun 2020, maka tahun ini kami beri bantuan bukan untuk fisik melainkan bantuan nonfisik yang mencakup pengembangan kerja sama dengan industri, menyelaraskan kurikulum, pembentukan karakter, pelatihan kepala sekolah, dan penguatan mindset kepemimpinan” lanjut M. Bakrun.
Program SMK Pusat Keunggulan memberikan bantuan berupa fisik dan nonfisik. Bantuan fisik dapat digunakan untuk membangun ruang praktik berupa bangunan bengkel atau laboratorium, maupun penyediaan peralatan. Sedangkan, bantuan nonfisik dialokasikan antara lain untuk penguatan penyelarasan kurikulum dengan industri. “Untuk nonfisik, misalnya saja penyelarasan kurikulum, peningkatan budaya kerja, kemudian untuk menghadirkan guru dari industri, pelatihan kepemimpinan dan pola pikir kepala sekolah,” dikatakan Direktur SMK.
Lebih lanjut, Bakrun menyampaikan bahwa tahun 2021 Direktorat SMK mengalokasikan anggaran untuk bantuan non-fisik pada program SMK Pusat Keunggulan sebesar Rp200 juta, sedangkan bantuan fisik akan diberikan sebesar Rp1,4 miliar - Rp4 miliar. “Tergantung sektor bidang dan kebutuhan sekolahnya masing-masing,” jelasnya.
Bakrun mengingatkan bahwa pendaftaran untuk mengikuti SMK Pusat Keunggulan akan berakhir Sabtu, 20 Maret 2021. Pendaftaran melalui laman smk.kemdikbud.go.id/smkpk.
Penulis : Eko Schoolmedia
Editor : Burhan Schoolmedia
250 Karakter tersisa