Etmon Nahuwa (14), siswa SMPN 2 Amahai, Malulu Tengah, Foto: Kemdikbud
Keterbatasan ekonomi orang tua tidak menjadi halangan bagi anak untuk meraih prestasi. Buktinya, siswa kelas 9 SMPN 2 Amahai, Maluku Tengah yakni Etmon Nahuwa (14) tidak hanya berprestasi di bidang akademik saja. Bakat menyanyinya mampu memukau peserta Olimpiade Sains Nasional 2019 pada Malam Budaya OSN 2019 di Hotel Ayana, DI Yogyakarta.
Etmon adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai petani, dan ibunya adalah ibu rumah tangga. Meski begitu, ia tidak menyerah pada keadaaan. Raihan prestari ia toreh, salah satunya meraih peringkat satu di kelasnya.
"Kemarin, saya peringkat satu di angkatan saya," ujar Etmon, Rabu, 3 Juli 2019.
Dengan prestasi ini, pihak sekolah mengikutkan Etmon pada seleksi OSN. Ia berhasil meraih juara ke-2 pada seleksi tingkat kabupaten dan kemudian meraih juara pertama pada seleksi OSN 2019 tingkat Provinsi Maluku. Meski ia sempat kecewa karena tidak dapat menyelesaikan ujian praktikum pada tes hari ke-2 OSN, namun, di sisi lain, ia tidak berkecil hati. Ia percaya bahwa ia sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik yang ia bisa.
Ia juga selalu ingat akan pesan dari kedua orang tuanya, agar tidak bersikap masa bodoh dan cepat puas dengan pencapaian yang sudah diraih.
"Jangan berpikir sudah sampai tingkat ini (nasional) terus masa bodoh mau menang atau kalah, harus tetap berjuang, berusaha seoptimal mungkin buat daerah," tutur Etmon menirukan pesan ibundanya.
Tak hanya menyanyi di depan peserta OSN 2019 saja. Ia juga didapuk membacakan janji peserta pada acara pembukaan OSN 2019. Dengan tampil di publik ini, Etmon mengatakan, ia bersyukur karena peserta OSN banyak yang mengenalinya, sehingga ia bisa berkenalan dan memiliki sahabat dari seluruh Nusantara.
Dunia tarik suara dan sains rupanya benar-benar ia minati. Etmon bercerita kalau kecintaannya pada dunia seni suara sudah diturunkan sejak kecil oleh sang nenek. Sedangkan sains, ketertarikan itu ditumbuhkan oleh pihak sekolah.
"Kalau menyanyi kan memang dari diri sendiri, kalau sains itu (arahan) dari sekolah, butuh bimbingan guru," tutur Etmon.
Meski saat ini ia bergelut di dunia sains dan tarik suara, namun ia memiliki impian saat ia sudah dewasa nanti. Impian ini, di luar jalur yang ia tekuni sekarang. Ia ingin menjadi tentara.
"Pengin ikut tes tentara. Bisa jadi seorang pahlawan," ujar Etmon penuh semangat.
Semoga cita-cita Etmon ini tercapai untuk mengharumkan nama Indonesia.
Tinggalkan Komentar