Cari

Siswa

Hidup Dekat Laut, Begini Cara Agung Ciptakan Solusi untuk Nelayan

Agung Kusuma Jaya Pati, Foto: Dok Pribadi

 

Inspirasi mendapatkan ide untuk menjadi bahan penelitian bagi seorang peneliti bisa datang dari mana saja. Salah satunya dari ide tersebut bisa berasal dari kondisi di sekitar peneliti tersebut. Asalkan seseorang mau peka dan membuka seluruh indera, maka dia bisa menemukannya. Hal itu juga yang dialami oleh peneliti muda kita, Agung Kusuma Jaya  Pati. Siswa kelas XI/IPA dari SMA PGRI 2 Kayen, Jawa Tengah. Tahun lalu, ia berhasil meraih juara 3 di ajang penelitian internasional Mostratec di Brazil.

Kepada News Schoolmedia, Agung bercerita, bahwa di Brazil ia membawa karya penelitian tentang silika sekam padi yang ia jadikan sebagai bahan pelapis lampung kapal. Menurutnya, selama ini sekam padi tidak terlalu banyak dimanfaatkan secara maksimal oleh warga setempat. Padahal, dengan sekam padi dapat memecahkan solusi nelayan. 

"Materialnya itu dilapisi di lambung kapal untuk melindunginya agar lebih kuat dan tidak bocor. Jadi, kami mengujinya dengan kekuatan bukan dengan tahan lama," kata Agung melalui sambungan teleponnya.

Kekuatan material itu, kata Agung, sudah melebihi standar yakni 230 megapascal. Padahal, standarnya hanya 150 megapascal. Ia menguji material tersebut untuk mengetahui daya kekuatan dan daya serap airnya untuk melindungi kapal kayu. 

"Saya merendamnya kemudian menghitung prosentasenya, setelah dilapisi maupun sebelum dilapisi," kata Agung.


Dekat dengan Laut 

Tidak seperti turun dari langit ide itu ia tangkap. Namun, untuk mendapatkan ide penelitian tersebut ia melakukan survei di pelabuhan kapal ikan yang terletak di dekat tempat tinggalnya. 

"Saya memilih kapal karena di daerah saya dekat dengan laut, di Pati, di sana banyak kapal yang mencari ikan. Jadi, saya mencoba survei di sana dan menemukan masalah, saya menemukan ada masalah di lambung kapal nelayan," ujar Agung menjelaskan.

Masalah tersebut, kata Agung, yakni lambung kapal nelayan yang terbuat dari kayu memiliki kelemahan. Kayu tersebut mudah mengelupas dan kurang kuat. 

Untuk mencari solusi atas permasalahan yang dialami para nelayan, Agung langsung mencarinya melalui ragam literatur. Dari literatur-literatur yang ia baca, ia mengetahui bahwa silika dari sekam padi dapat mengatasi hal tersebut.

Ia pun kemudian berdiskusi dengan para guru pembimbingnya yakni Mohammad Rauf dan Sutrimo. Dari keduanya, ia semakin mengetahui bahwa silika tersebut banyak memiliki manfaat, diantaranya untuk anti korosi. 

"Kata pembimbing saya, di daerah kita banyak sekali limbah sekam padi, bagaimana supaya limbah ini bisa dikurangi. Dan ternyata, hasil uji, sekam padi mengandung silika yang tinggi sehingga bias digunakan sebagai pelapis lambung kapal," ujar Agung melanjutkan.

Dengan penelitian ini, Agung berhasil meraih medali dan membawa bendera Merah Putih berkibar di Brazil pada Oktober 2018. Padahal, kata Agung, awalnya ia sempat tidak percaya diri. Karena, para peserta yang mengikuti kompetisi itu berasal dari negara maju, ada sekitar 23 negara yang mengikuti ajang ini, diantaranya Amerika Serikat, Argentina, Uruguai, dan Norwegia. 

"Perasaan saya pasti sedikit gugup, karena kita negara berkembang bukan negara maju. Saya diberi semangat oleh pembimbing,"kamu enggak boleh takut sama  orang-orang di sini, mereka juga sama kayak kamu, jadi kamu enggak usah takut sama mereka. Kamu lakukan saja apa yang kamu bisa semaksimal mungkin,"" ujar Agung.

Agung Kusuma Jaya Pati saat dinobatkan menjadi juara 3 ajang Mostratec di Brazil, Oktober 2018, Foto: Dok Pribadi


Ikuti Jejak Kakak

Minat Agung pada dunia sains rupanya sudah ia tunjukkan sejak SMP. Ia tertular dengan hobi sang kakak Raafi Jaya Sutrisna. Raafi sudah terlebih dahulu menyukai dunia penelitian. Di masa SMP, Agung sudah mulai tertarik membaca buku-buku tentang pengetahuan. Sejak saat itu, rasa ingin tahunya terhadap sesuatu makin meningkat.

"Awalnya dari baca buku, dan itu menarik, gimana sih jadi peneliti itu, lalu saya coba dalami," ujar Agung.

Mempelajari hal baru, bagi Agung menimbulkan tantangan tersendiri. Dengan meneliti sesuatu, ia bisa mengenal ilmu pengetahuan secara lebih mendalam. Ia mengatakan, pelajaran akan semakin lebih menarik jika kita menelitinya. 

"Pelajaran itu kalau cuma buat dihapal atau cuma buat pelajaran aja dan enggak ditindaklanjuti, seperti diteliti, menurut saya kurang menarik, kurang menantang," ujar Agung semangat.

Menurutnya, dengan meneliti, seseorang bisa mengetahui masalah yang terjadi, penyebab masalah tersebut muncul, hingga bagaimana cara dan strategi untuk menyelesaikannya. 

"Kalau udah meneliti dan bisa memecahkan masalah itu rasanya asik," kata anak dari pasangan Mohammad Rauf dan Sri Wahyuni.

Usai pulang dari Brazil, ia disambut secara meriah oleh pihak sekolah, Foto: Dok Pribadi

 

Hidup yang Berguna

Bulan Februari ini, ia akan berkompetisi dalam ajang ISPO (Indonesian Science Project Olympiad) 2019. Ajang ini merupakan kegiatan olimpiade proyek penelitian dalam bidang biologi, fisika, kimia, teknologi, lingkungan, dan komputer. Kegiatan ini diperuntukan bagi para generasi muda Indonesia yang bersekolah di tingkat SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK se-Indonesia.

Untuk mengikuti ISPO 2019, ia sudah menyerahkan hasil penelitiannya tentang materi penahan korosi besi di dermaga. Menurutnya, besi di dermaga kerap terendam air laut. Maka, untuk menjaganya agar kondisi tetap terjaga, ia membuat "ramuan" khusus untuk itu.

Ia berharap, ke depan, hasil penelitian yang ia hasilkan dapat berguna untuk masyarakat luas. Sebab, ia ingin mendedikasikan dirinya menjadi peneliti sebagai bagian dari pengabdian pada masyarakat. Untuk mewujudkan impiannya ini, ia berharap selepas SMA, ia dapat melanjutkan pendidikan di ITB dan mengambil jurusan Teknik Kimia.

"Orang tua saya terus mendorong saya, mereka ingin supaya anaknya bisa berguna untuk negara, bukan cuma untuk main-main, bukan cuma hidup tapi enggak berguna. Orang tua bilang bahwa kamu itu hidup harus berguna untuk orang lain," kata Agung yang memiliki cita-cita menjadi Kepala LIPI ini. 

Tokoh Selanjutnya
Pelangi Membawa Qonita Menemukan Passion-nya
Tokoh Sebelumnya
Roy, Bentuk Animator Muda Indonesia Melalui Pendidikan

Tokoh Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar