Gary Neville, Foto: Instagram @gneville2
Schoolmedia News, Inggris - Mantan pemain nasional Inggris Gary Neville mengatakan kata-kata tidak cukup untuk memerangi rasisme dalam sepak bola dan bahwa dirinya "malu" tidak berjuang lebih keras untuk melawannya ketika ia menjadi pemain.
Mantan pemain bertahan Manchester United itu memberi komentar setelah George Floyd yang merupakan seorang kulit hitam tak bersenjata yang meninggal dalam penahanan polisi di Minneapolis setelah seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit.
"Lupakan kampanye. Lupakan kata-kata. Harus tindakan," kata Neville menjelang dimulainya kembali Liga Premier Inggris setelah dihentikan selama tiga bulan karena pandemi Covid-19.
Baca juga: Udara Panas Bisa Bikin Otak Lemot, Benarkah?
Kita, kata Neville melanjutkan, perlu melakukan lompatan besar daripada langkah kecil setiap tahun
"Saya tidak akan bersembunyi dari itu. Kita membutuhkan edukasi, kita membutuhkan protokol dan proses yang pada dasarnya membalikkan apa yang terjadi di negara kita," katanya seperti dikutip Reuters, pada Senin, 15 Juni 2020.
Neville mengatakan ia seharusnya berjuang lebih keras melawan rasisme selama ia menjadi pemain.
Baca juga: 6 Makanan yang Bisa Buat Aroma Tubuh Wangi Alami
Kenyataannya, kata Neville melanjutkan, kami menempatkan pelecehan rasial dalam kategori yang sama seperti pelecehan yang akan kami terima karena bermain untuk Manchester United atau Inggris. Kami tidak berpikir. Kami hanya terus melakukannya.
"Mengerikan dan saya malu dengan fakta bahwa seseorang ... berjuang untuk hak-hak pemain di hampir semua level, saya tidak berjuang cukup keras untuk itu," ujarnya.
Tinggalkan Komentar