Ilustrasi rumah rusak akibat gempa bumi, Foto: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan logistik dan mengerahkan personel untuk mempercepat upaya penanganan dampak gempa bumi di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo mengatakan bahwa pengiriman bantuan logistik dan peralatan pendukung penanganan dampak bencana dari Ternate menuju Sofifi kemudian Saketa dilakukan menggunakan helikopter Mi-8.
"Upaya penanganan selama masa tanggap darurat di bawah kendali pos komando. Pos komando utama berada di Labuha, ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan, dan pos komando lapangan berada di Saketa," kata Agus, di Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019.
Baca juga: Tingkatkan SDM Warganya, Ini Strategi Pemda Maluku!
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB melaporkan bahwa kendala dalam penanganan darurat adalah keterbatasan ketersediaan bahan bakar minyak, gangguan akses dan jaringan komunikasi di beberapa desa, keterbatasan tenaga medis dan penanganan trauma, serta keterbatasan alat angkut untuk penyaluran bantuan.
"Kebutuhan mendesak selama keadaan darurat antara lain terpal, selimut, tikar, air minum, makanan siap saji, dan kebutuhan anak-anak," kata Agus.
BNPB, kata Agus melanjutkan, sudah menyalurkan bantuan berupa 130 paket perlengkapan sekolah, 30 matras, 20 tikar, 75 paket sandang, 25 paket perlengkapan keluarga, 40 selimut dan 20 tenda gulung menggunakan helikopter.
Baca juga: Tidak Terima Gaji, DPRD Maluku: Pemprov Harus Perhatikan Kesejahteraan Guru Kontrak
Bantuan lainnya, kata Agus, disalurkan menggunakan helikopter yakni 204 paket lauk pauk, 114 paket makanan siap saji, 120 paket makanan tambahan gizi, 30 paket perlengkapan bayi, 20 paket perlengkapan kebersihan keluarga, 30 paket keperluan rekreasional, 29 sarung orang dewasa, dan 250 karung.
Sebelumnya, telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 7,2 yang berpusat di kedalaman 10 kilometer di 62 kilometer Timur Laut Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Minggu (14/7) pukul 16.01 WIB. Gempa itu diikuti dengan puluhan gempa susulan.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari mulai dari 15 Juli sampai Minggu (21/7).
"Kamis pagi ini, Kepala BNPB Doni Monardo menuju ke Ternate dan selanjutnya menuju ke lokasi terdampak menggunakan helikopter," kata Agus Wibowo.
Tinggalkan Komentar